BIREUEN - Menjelang hari lebaran Idul Fitri 1437 H, harga gula pasir di tingkat pengecer dan kios dalam Kabupaten Bireuen, Aceh dijual Rp20 ribu per kilogram. Sementara itu kawasan pusat Kota Bireuen, gula pasir masih dijual sekitar Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per kilogram.

Menurut sejumlah pedagang bahan kelontong di kawasan Kota Bireuen kepada GoAceh, Senin (27/6/2016) mengaku, sejak sepekan terakhir ini, kenaikan harga gula pasir sudah tidak menentu.

“Kalau pertengahan bulan lalu, gula pasir masih bisa dijual kepada konsumen sekitar Rp16.500 per kilogram, kalau sekarang terpaksa dijual Rp18 ribu sampai Rp19 ribu per kilogram,” kata sejumlah pedagang di kawasan Jalan Pasar Ikan Lama, Bireuen.

Diakui mereka, tingginya harga jual gula pasir enceran akibat terjadinya kenaikan harga beli per sak, sehingga pedagang enceran terpaksa harus menjual sesuai dengan harga modal.

“Saat ini gula pasir dijual oleh agen Rp890 ribu bahkan mencapai Rp900 ribu per sak, sebelumnya sekitar Rp800 ribu per sak,” kata Syarifuddin, seorang pedagang kios enceran di kawasan Kecamatan Jeumpa.

Selain tinggi harganya, gula pasir juga mulai langka di tingkat agen, sehingga pedagang enceran harus membelinya meskipun harganya melambung.