MEDAN - Sekitar 200-an petugas Satpol PP menertibkan pedagang kaki lima (PK5), termasuk penjual pulsa dengan menggunakan mobil di sepanjang Jalan Dr Mansyur Medan, persis di depan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (24/6/2016). Kehadiran para petugas itu membuat para pedagang kalang-kabut dan berlarian menyelamatkan dagangannya. Penertiban yang dipimpin langsung Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan itu dilakukan untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat pengguna jalan akibat kehadiran para pedagang informal itu memicu terjadinya kemacetan, terutama pada petang hari. Apalagi jumlah PK5 semakin bertambah pada saat bulan Ramadan menjual aneka bukaan.

Untuk menjawab keresahan masyarakat pengguna jalan itulah, Sofyan melakukan penertiban sekitar pukul 16.00 WIB. Begitu melihat petugas satpol PP datang, para pedagang yang umumnya berjualan dengan menggunakan becak bermotor yang telah dimodifikasi menjadi gerobak dan mobil pick-up langsung mengangkuti kursi-kursi yang biasanya mereka letakkan di pinggir jalan maupun di atas trotoar, termasuk pedagang pulsa.

Bagi pedagang yang tak sempat berkemas, mereka pun hanya bisa pasrah saat petugas Satpol PP mengangkat meja dan kursi yang mereka gunakan untuk berjualan. Namun dalam penertiban kali ini, Sofyan masih bersikap baik. Dia melarang petugasnya mengangkut gerobak para pedagang yang berisi aneka kuliner.

“Penertiban ini sebagai warning kepada pedagang K-5 agar tidak berjualan lagi di sepajang Jalan Dr Mansyur ini. Apabila mereka tetap memabndel dan berjualan kembali, kita akan kembali melakukan penertiban. Dalam penertiban yang kedua nanti, kita akan bersikap tegas, gerobak mereka juga akan kita angkat,” tegas Sofyan.

Proses penertiban tidak berlangsung lama, sebab Sofyan khawatir akan terjadi kemacetan. Selanjutnya mantan Camat Medan Area itu pun membawa anggotanya meninggalkan lokasi bersama barang-barang milik pedagang yang berhasil disita.

“Kami akan terus pantau kawasan ini (Jalan Dr Mansyur). Jika kembali berjualan, kami akan datang untuk melakukan penertiban. Agar bapa-bapak dan ibu-ibu tidak rugi akibat penertiban yang dilakukan, sekali lagi saya ingatkan untuk tidak berjualan lagi!” tegasnya.