LHOKSEUMAWE – Sejak kemarin, 43 imigran etnis tamil asal Sri Lanka yang terdampar di Pantai Lhok Nga, Aceh Besar, dipindahkan ke bekas Kantor Imigrasi di Punteuet, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe. Pantauan GoAceh, Kamis (23/6/2016) para imigran ini tampak berada dalam kondisi baik, hanya dua orang wanita yang masih dalam perawatan akibat terkilir saat melompat dari atas kapal beberapa hari lalu.

Beberapa di antaranya terlihat sedang tiduran. Ada juga yang sedang bermain dengan anak-anak mereka yang masih kecil dan sebagian lainnya membersihkan lantai ruangan bekas kantor imigrasi tersebut yang dijadikan sebagai tempat hunian sementara mereka.

“Kondisi anak anak mereka juga terlihat baik.  Kemarin kita berikan susu dan makanan bayi, tapi mereka menolaknya,” kata salah seorang anggota tim penanganan imigran Sri Lanka, Putra Fajar.

Dari hasil wawancara terhadap sejumlah imigran tersebut, diketahui mereka merupakan orang-orang yang berkecukupan di negaranya. “Warga Sri Lanka ini sebenarnya orang-orang kaya di sana. Namun karena ada konflik, mereka melarikan diri untuk menyelamatkan diri dan keluarganya,” kata Putra Fajar.

Saat terdampar di perairan Lhok Nga, Aceh Besar kapal berbendera India yang mereka tumpangi menuju Pulau Chrismast, Australia mengalami kerusakan mesin. Upaya perbaikan butuh beberapa hari. Namun ketika mesin kapal dan kebocoran pada kamar mesinsudah teratasi, kapal mereka sulit ditarik ke tengah laut kembali.

Hingga akhirnya Pemerintah Aceh memutuskan menerima mereka untuk waktu sementara, agar mendapat ditangani secara baik oleh lembaga dunia seperti IOM dan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR).