PADANG - Ada enam sektor yang banyak mengalami dampak akibat pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Enam sektor ini yakni, pertanian, kehutanan, sumber daya air, spesies/habitat, kesehatan dan persisir dan pulau kecil.

Hal ini terungkap dalam sosialisasi perubahan iklim dan langkah tindak lanjut Pasca COP-21 Paris di Padang, Kamis (23/6/2016).

Menurut Agus Justianto, Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perubahan iklim untuk bidang pertanian, bisa menyebabkan berkurangnya areal pertanian dan turunnya produktifitas lahan.

Sedangkan di sektor kehutanan, akan berpengaruh pada perubahan tata guna hutan dan konservasi hutan. Dan di sektor sumber daya air, bisa menyebabkan turunya kualitas air dan kuantitas air.

Tak hanya itu, katanya, perubahan iklim juga menyebabkan kepunahan spesies dan kerusakan habitat. Juga bisa menyebabkan sebagian pesisir tenggelam dan pulau-pulau kecil juga tenggelam.

"Sektor kesehatan, akan menyebabkan mewabahnya penyakit menular, seperti malaria, demam berdarah," kata Agus.

Dalam kesempatan ini, Agus juga menyebabkan, perubahan iklim juga meningkatkan resiko terhadap ketahanan pangan, kesehatan dan ekonomi. Secara tidak langsung kenaikan suhu global dapat meningkatkan resiko terjadinya konflik.

Acara sosialisasi sendiri dibuka Sekda Sumbar Ali Asmar. Ali Asmar, menyebutkan, Pemprov Sumbar berkomitmen melakukan pembangunan berkelanjutan guna mengantisipasi pemanasan global dan perubahan iklim.

"Perekonomian Sumbar yang bergantung pada sektor pertanian, kehutanan dan kelautan, sangat rentan terdampak perubahan iklim. Makanya alasan ini dijadikan sebagai patokan pembangunan dalam jangka panjang," kata Ali Asmar. ***