JAKARTA- KPK, PPATK dan Kompolnas saat diundang Komisi III DPR RI, sepakat tidak menemukan masalah pribadi pada calon Kapolri usulan Presiden Joko Widodo, Komjen Pol Tito Karnavian.

Ketiga lembaga itu sepakat menyatakan tidak ada persoalan yang aneh menyangkut pribadi calon Kapolri Komjen Tito Karnavian. Anggota Komisi III pun tak mengajukan banyak pertanyaan apapun terkait hal itu.

Kalaupun ada pertanyaan hanya terlontar dari dua fraksi yakni Gerindra dan Nasdem, yang meminta tanggapan dari Kompolnas soal mengapa Komjen Tito dipilih di saat masih ada nama calon lain yang secara usia lebih senior.

"Sebetulnya kenapa ada nama Pak Tito ini? Apakah tidak ada perwira lain? Kalau ini dalam konteks kelembagaan apa yang diharapkan dari seorang Tito Karnavian," ujar anggota Komisi III dari Nasdem, Taufiqulhadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/6/2016).

KPK, PPATK, dan Kompolnas hari ini diundang untuk memberikan informasi menyusul dimulainya proses uji kepatutan dan kelayakan untuk calon Kapolri Komjen Tito Karnavian.

Senada dengan Taufiqulhadi, Wenny Warouw dari Gerindra juga berharap keputusan penunjukkan Tito yang melompati 4 generasi ini tidak menjadi masalah di internal Polri dalam perjalannya."Mudah-mudahan tidak terjadi yang saya khawatirkan kesenjangan antara senior dan junior karena melampaui 4 angkatan. Mungkin Pak Luhut bisa datang ke Mabes Polri untuk tatap muka dengan jenderal-jenderal supaya isunya bisa teredam," ucap Warouw.

Selain keduanya, beberapa fraksi seperti PKS, PAN, PDIP, PKB, Demokrat dan Golkar menyatakan dukungannya secara terbuka terhadap sosok Tito."Bapak Ketua Kompolnas, kami sebagai penyeimbang yang di tengah tegas mengatakan yang baik bagi Bapak Presiden kami dukung full. Kita tahu rekam jejak Pak Tito benar apa yang disampaikan KPK dan PPATK, dia orangnya bersih," ucap politisi asal partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Sementara Fraksi PKS menyatakan dukungannya terhadap Komjen Tito dengan singkat. "Kami tidak punya catatan negatif soal Pak Tito," ucap kader PKS Tifatul Sembiring.

Sedangkan Fraksi Hanura dan PPP malah tidak berkomentar karena sudah merasa tidak ada perlu ada pertanyaan lagi. ***