JAKARTA- Kontingen Indonesia tidak berangkat bersama-sama ketika berjuang di Olimpiade XXXI Rio de Janiero, Brazil, pada 5-21 Agustus 2016. Ada beberapa gelombang pemberangkatan berbeda selain pemberangkatan resmi kontingen pada 27 Juli 2016.

Hal ini harus dilakukan karena untuk mengakomodir kebutuhan atlet dalam hal persiapan dan aklimatisasi sebelum berjuang di Rio de Janiero.

Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Kasatlak PRIMA) Achmad Sutjipto menjelaskan, perbedaan pemberangkatan ini untuk mensiasati persoalan yang cukup kritis. Mengingat, jarak antara Indonesia ke Rio de Janiero membutuhkan waktu penerbangan kurang lebih 26 jam.

Para atlet dari cabang olahraga (cabor) butuh tempat transit dan training transit sebelum berjuang di Brazil. Contohnya, angkat besi memilih ke Afrika Selatan dulu. Kemudian rowing ke Amsterdam Belanda, lalu sepeda ke Amerika, dan bulu tangkis berkumpul di Kudus, Jawa Tengah, kemudian transit dulu ke Sao Paolo sebelum bertanding di Rio de Janiero.

"Hanya panahan dan atletik yang berangkat bersamaan. Lainnya memutuskan sesuatu dengan cara-cara terbaik menurut cabor masing-masing untuk atasi kendala jarak dan aklimatisasi serta kendala lain. Intinya semua ini demi optimaslisasi penampilan sehingga di Rio siap tanding," kata Kasatlak PRIMA Sutjipto didampingi Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot Dewa Broto, Chief de Mission Olimpiade XXXI Raja Sapta Oktohari, dan Sekjend Komite Olimpiade Indonesia Doddy Iswandi dalam acara pengukuhan Kontingen Olimpiade Indonesia di Media Center Kemenpora selasa (21/6/2016).

Menurut CDM Olimpiade, Raja Sapta Oktohari, pihaknya telah melakukan yang maksimal untuk mensupport atlet Indonesia berjuang di Brasil. Prosentase kesiapan sudah mencapai 85 persen. "Sejauh ini baru 25 atlet yang sudah masuk tahap akreditasi. Diharapkan, ada penambahan atlet lagi karena cabor marathon, voli pantai, dan renang maaih tahap kualifikasi," katanya.

Usai pengukuhan yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi, kata Ketua Umum PB ISSI, rencananya akan dikukuhkan Presiden di Istana, pada hari Rabu (22/6/2016).

Kemudian pada 27 Juli akan dilakukan pemberangkatan induk dan kepulangan dilakukan dalam dua gelombang.

"Pertama 15 Juli dan 22 Juli mengingat jadwal awal pembukaan 4 Agustus sampai 21 Agustus akan ada terus pertandingan. Mohon doa agar kontingen bisa bawa pulang emas ke Tanah Air," ujar Raja Sapta.

Secara terpisah, atlet lompat jauh Maria Londa mengatakan, tampilnya di Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 merupakan targetnya. Dan, dia akan memberikan yang terbaik. "Tampil di Olimpiade merupakan kebanggaan setiap atlet. Makanya, saya akan berusaha maksimal memberikan yang terbaik," katanya. ***