AGAM - Proses pengangkatan mobil Isuzu Panther naas yang mencebur ke dalam Sungai di kawasan PLTA Agam dibantu dua alat berat. Karena alat derek yang digunakan tidak bisa mengangkat mobil dari dalam sungai yang cukup tinggi. Sedangkan hasil penyisiran, tim penyelamat berhasil menemukan senjata api (senpi) yang kemungkinan besar milik anggota polisi yang ikut dalam kecelakaan. Sebagaimana diberitakan, pada hari kedua yang dilakukan pada Sabtu (18/6/2016) terkait pencarian penumpang mobil Isuzu Phanter yang terjun di PLTA Batang Agam pada Jumata siang, petugas TIM SAR gabungan BPBD tiga Daerah dengan dibantu aparat Kepolisian masih menyusuri aliran sungai tersebut untuk mencari beberapa korban lagi.

Menurut salah satu laporan dan informasi dari BPBD Payakumbuh, Sempat dilihat satu jenazah yang mengapung di sungai tersebut oleh salah satu sekurity PLTA Batang Agam dan diduga jenazah tersebut salah satu penumpang mobil, namun kuatnya arus sungai, jenazah tersebut hilang dibawa aliran deras sungai tersebut.

Saat ini Tim SAR masih menyisiri aliran sungai tersebut untuk menemukan jenazah yang sempat dilihat pada beberapa waktu yang lalu.

Namun dalam pencarian tersebut, pihak Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu pucuk senjata api (Senpi) jenis C2. Diduga senjata api laras panjang milik Bripka Wahyu Indrianto yang melakukan pengawalan dan tuut menjadi korban pada kejadian nahas tersebut.

Senjata itu ditemukan tidak jauh dari penemuan mobil Isuzu Phanter yan sudah ditemukan terlebih dahulu pada Jumat malam (17/6) pukul 22.45 Wib. Penemuan senpi tersebut dibenarkan oleh AKBP Tri Wahyudi melalui Kasat Lantas Polres Bukittinggi AKP Rio Sigal Hasibuan yang ikut dalam pencarian korban.

Sebelumnya telah ditemukan satu Jenazah bersamaan ditemukanya mobil pembawa maut tersebut pada Jumat malam. Korban yan berhasil ditemukan tersebut benama Dedet Madian yang jenazahnya sudah dibawa keluarganya dari Rumah Sakit DR. Ahmad Muchtar Bukitinggi. ***