BANDA ACEH – Setelah seminggu terdampar dalam kapal di pinggir pantai Pulo Kapok, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, akhirnya imigran gelap Sri Lanka diizinkan turun ke daratan pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Namun setelah turun para imigran secara spontan meminta otoritas Indonesia agar tak meminta mereka untuk meninggalkan perairan tersebut untuk sementara waktu, hal itu dikarenakan nahkoda sudah meninggalkan mereka di perairan international sejak 10 hari terakhir. 

"Di sana sangat berbahaya, kami tidak mau menaiki kapal lagi. Kalau kami pergi kembali menaiki kapal, kami akan mati pak," kata salah satu imigran yang bernama Chantrakumar dan 43 orang lainnya kepada Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Jamil, saat mengunjungi penampungan sementara imigran Sri Lanka, di pantai Pulo Kapok, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu siang.

Selain itu, para imigran juga melakukan aksi sujud dihadapan politisi PKS, yang disaksikan sejumlah aparat keamanan dan awak media. "Tolong pak, tolong pak, kalau kami naik kapal kami tidak ada nahkoda pak sudah meninggalkan kami," kata dia lagi.


Diberitakan sebelumnya, sejak pagi tadi imigran Sri Lanka yang terdampar di perairan Indonesia, telah diizinkan turun dari kapal. Hal itu dilakukan untuk mempermudah teknisi memperbaiki kapal yang mereka tumpangi. Setelah selesai diperbaiki, direncanakan para imigran kembali diarahkan ke tengah laut.