SELATPANJANG - Pihak kepolisian sektor (Polsek) Tebingtinggi Barat Kepulauan Meranti, Riau, masih memburu otak pelaku pencurian mesin kapal sitaan Kejari Meranti dan Polair Polda Riau. Warga Desa Alai yang kini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) itu disinyalir masih berada di Kota Sagu. Informasi itu sebagaimana disampaikan Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar SIk MM melalui Kapolsek Tebingtinggi Barat, Ipda Asril SSos, ketika dihubungi GoRiau, Senin (13/6/2016). Kata Asril, hingga saat ini mereka masih memburu Su, warga Desa Alai yang menjadi dalang dalam pencurian mesin kapal sitaan itu.

Sementara, terhadap 3 pelaku pencurian yang sebelumnya sudah ditangkap, Senin (6/6/2016) dinihari, sedang dilakukan proses sidik. "3 tersangka sedang disidik. Sementara otak pelakunya belum berhasil ditangkap dan sedang dalam pengejaran," kata Ipda Asril.

Ipda Asril juga berharap masyarakat Kepulauan Meranti bisa bekerjasama untuk melapor keberadaan Su, andai ditemukan. "Infonya dia masih di Meranti," tambah Asril lagi.

Sebelumnya, warga berhasil menangkap tiga orang warga Kepulauan Meranti, Is (52) warga Jalan Nangka Gang Pinang Kelurahan Selatpanjang Selatan, Yo (23) warga Jalan Pepaya Desa Centai Kecamatan Pulau Merbau, dan Rm (20) warga Dusun Rumbia Desa Telagabaru Kecamatan Rangsang, Senin (6/6/2016) dinihari.

Waktu itu, sekitar pukul 03.00 WIB dinihari, ketiga tersangka terlihat membawa goni dan gerak-geriknya mencurigakan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh warga Desa Alai, goni yang dibawa ternyata berisi kunci lengkap dan alat-alat mesin.

Rupanya, ketiga tersangka baru saja mempreteli mesin kapal di laut Desa Alai. Kapal tersebut merupakan kapal sitaan Kejari Selatpanjang dan kapal sitaan Polair Polda Riau, yang dititipkan kepada Sulaiman, warga Alai.

Setelah diinterogasi warga, ketiganya mengaku mereka disuruh Su yang tak lain juga merupakan warga Desa Alai. Atas kejadian ini, ketiga tersangka dan barang bukti diserahkan ke Polsek Tebingtinggi Barat untuk pemeriksaan lanjut. Namun, otak pelaku, Su, belum berhasil ditangkap. ***