DURI - Sangat disayangkan, kemajuan teknologi saat ini tidak diiringi dengan meningkatnya moralitas masyarakatnya sendiri. Bahkan cenderung menjadi suatu degradasi nilai moral. Tidak kita pungkiri lagi, setiap hari masih banyak kita temui gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di setiap lampu merah serta areal pertokoan. Di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau kelompok gelandangan dan pengemis ini terlihat ada disepanjang Jalan Hangtuah yang merupakan Jalan Lintas Sumatera. Pemandangan yang tidak mengenakan ini sudah berlangsung sejak lama karena tidak ada aturan yang membuat mereka jera menjalankan profesi tersebut.

'Penyakit masyarakat' yang sedang booming ini seperti profesi yang tidak sulit. Ironisnya peminta-minta serta pengamen itu tidak hanya orang-orang tua renta, orang cacat atau anak-anak kecil tetapi orang dewasa yang masih berumur masa kerja maksimal.

"Banyak dari mereka yang masih produktif dan kuat untuk bekerja. Namuns senang dan tidak malu menjalani profesi sebagai gelandangan dan pengemis ini. Mereka yang menjalankan profesi ini mayoritas masyarakat lokal," kata Kepala UPT Dinas Sosial Kecamatan Mandau, Tengku Nurhasanah kepada GoRiau.com, Senin (14/6/2016).

Menurut Tengku Nurhasanah, alasan para gepeng yang selalu terjaring razia tidak lain dari ekonomi saat ini. Dengan melakukan profesi itu, memudahkan mereka mendapat uang.

"Mental masyarakt Indonesia yang dulunya mempunyai semangat juang tinggi, sekarang tidak sedikit yang bermental peminta-minta. Para gepeng yang masih potensial ini membuat resah masyarakat. Masyarakat dihimbau untuk tidak memberikan sedekah kepada mereka," tutupnya.***