JAKARTA- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhas) melaksanakan safari Ramadhan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (10/6).

Zulkifli tiba di pangandaran pukul 11.10 Wib, menggunakan pesawat charter. Setibanya di Pangandaran, rombongan Ketua MPR langsung menuju Masjid Besar Al Khikmah Kecamatan Prigi.

Di sana sudah menunggu Wakil Bupati Pangandaran Adang Hadari, takmir masjid dan masyarakat sekitar. Zulhas ke masjid Al Khikmah untuk bersilaturrahmi dengan masyarakat Pangandaran. Khususnya jamaah salat Jumat di Masjid Al Khikma.

Acara tersebut dilaksanakan, hanya beberapa saat sebelum salat Jumat dilaksanakan. Dalam sambutannya, Zulhas antara lain mengatakan, persoalan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah masalah kesejahteraan. Terutama kesenjangan kesejahteraan antara si kaya dan si miskin.

Kelompok masyarakat yang kaya, kata Zulhas semakin kaya. Mereka menguasai berbagai sektor kehidupan. Mereka bahkan menguasai lahan, dan mengendalikan sektor ekonomi. Sementara masyarakat yang kurang mampu semakin miskin.

"Ada sekitar dua persen masyarakat Indonesia yang menguasai lebih dari 70 persen potensi ekonomi. Sedangkan sisanya kurang dari 30 persen potensi ekonomi Indonesia diperebutkan 98 persen masyarakat Indonesia," kata Zulhas menambahkan.

Karena itu Ketua MPR mengajak masyarakat muslim bersatu padu. Masyarakat harus mencari persamaan dan menghindari perbedaan.

"Yang pakai doa kunut atau tidak, tarawehnya 11 rakaat atau 23, pakai jenggot atau tidak, semua harus bersatu. Kita lupakan segala perbedaan khilafiah, dan perkuat persatuan. Yang salah itu yang tidak shalat, bukan soal janggot, kunut atau jumlah rakaat," ujar Ketum PAN ini.

Masyarakat muslim, lanjut Zulhas, harus bersatu merebut sektor ekonomi. Karena dengan merebut bidang ekonomi, masyarakat muslim bisa meningkatkan kesejahteraan. Selain ekonomi, umat Islam juga harus merebut dan mengendalikan kekuasaan. Karena hanya dengan memegang kekuasaan, Islam bisa lebih berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Untuk itu para pemuda muslim harus terus berlajar, agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," pungkasnya. (rls)