JAKARTA- Media digital menjadi salah satu tumpuan Kemenpar untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di Ho Chi Minh City, Vietnam, 25-26 Juni 2016. Menpar Arief Yahya menyebut, more digital, more global. More digital more personal. Dan More digital, more professional.

“Nge-tes-nya mudah. Siapa yang boleh smartphone-nya saya pinjam barang satu hari saja?” kata Arief Yahya, Menteria Pariwisata yang background-nya orang digital itu.

Jangankan satu hari, satu jam saja sudah kelabakan. Karena orang sudah menjadikan digital sebagai menu wajib, dan basic need. Kebutuhan pokok, yang kalau tidak dipenuhi, hidupnya terasa lebih sulit. Itulah kekuatan digital, yang di satu sisi bisa sangat personal, di sisi lain bisa sangat global. Ada dua blogger top Vietnam juga ikut dilibatkan untuk ikut mempromosikan keindahan alam Tanah Air.

“Kalau bicara strategi media, ada empat channel yang kami pakai. Paid Media atau media berbayar, Own Media atau media yang kita miliki sendiri, Social Media atau media sosial, dan Endorser Media atau menggunakan orang perpengaruh untuk mempromosikan destinasi kita. Untuk even Festival Wonderful Indonesia di Vietnam, kami menggunakan fanpage Facebook, web news yang popular di Vietnam seperti YAN, KENH14.VN, ZING.VN, FOODY dan YEAH1 serta dua blogger top lokal, Hang Dienh dan Rosie Nguyen,” terang I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Jumat (10/6/2016).

Langkah ini dinilai sangat efektif untuk menjaring wisman asal Vietnam. Apalagi, data internetworldstats 2016 menyebutkan Vietnam masuk ke dalam top 15 pengguna internet terbanyak di dunia. Dari populasi sebesar 94,3 juta, 47,3 juta di antaranya adalah pengguna internet yang aktif berselancar di dunia maya. Kebetulan, travelling adalah salah satu kanal yang paling sering dijelajahi netizen di Vietnam. “Sebelum Festival Wonderful Indonesia dimulai, kampanye promosi lewat dunia maya sudah dimulai. Jadi dengan bujet yang tidak terlalu besar, hasilnya tetap maksimal,” tambah Pitana.

Strategi ini bisa dibilang sangat relevan dengan kondisi sekarang yang serba digital. Lewat internet, seluruh dunia jadi tahu info detail kegiatan promosi Wonderful Indonesia di Vietnam. Dari mulai kesenian dan budaya asli Indonesia, suasana kehidupan sehari-hari, stasiun, pasar tradisional, jajanan khas kaki lima, semua ada. Nasi goreng, gado-gado, sate, bahkan cilok dan es doger, semua bakal tersaji lengkap dengan gerobak dan tampilan yang persis seperti biasa kita jumpai dalam keseharian di Indonesia.

“Warga Vietnam yang datang ke even ini akan merasa benar-benar sedang berada di Indonesia. Kami akan ciptakan nuansa dan atmosfir kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia di tengah Ho Chi Minh City. Jadi warga yang datang ke sini bisa merasakan bagaimana kuliner Indonesia, bagaimana berinteraksi selayaknya mereka berada di Indonesia, sehingga membuat mereka seakan benar-benar berada di Indonesia," jelas Pitana.

Dalam even yang diberi nama 'Touch Of Indonesia" ini, Kemenpar akan membangun empat area berbeda. Masing-masing areanya akan menyuguhkan keanekaragaman budaya Indonesia. Selain pasar tradisional dan stasiun, ada juga game interaktif yang kental dengan budaya asli Indonesia. Mewarnai wayang, membuat dekorasi batik, congklak hingga enggang, bakal ikut hadir menemani promosi. Suguhan spektakuler berteknologi 3D mapping yang akan menampilkan keanekaragaman budaya dan pariwisata Indonesia juga ikut disajikan dalam tampilan laser tiga dimensi.

"Di malam harinya kami juga akan menyuguhkan pertunjukan spektakuler seni budaya yang digabung dengan teknologi 3D. Jadi selain menyaksikan kesenian dan budaya Indonesia, para pengunjung juga sekaligus bisa melihat bangunan dan kekayaan pariwisata yang ada di Indonesia, melalui visualisasi teknologi 3D ini," ungkap Pitana.

Selain itu, para pengunjung yang datang juga memiliki kesempatan untuk memenangkan sejumlah hadiah yang akan diundi di akhir acara, mulai dari souvenir, hingga tiket perjalanan gratis ke Indonesia. (*/dnl)