JAKARTA- Soal penghematan dana APBN-P yang dicanangkan pemerintah dianggap sebagai tanda ketakutan Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut diungkapkan Anggota DPR RI fraksi PKB Maman Imanulhaq saat dikonfirmasi terkait masalah penghematan tersebut. "Tandanya pemerintah takut, contohnya Kemensos, mereka sudah ada program bagus yang bersentuhan dengan fakir miskin tiba-tiba di disclamer oleh BPK. Kita semalam rapat dengan Kemensos, jujur kita menolak pemotongan anggaran disana," ujarnya, Kamis (09/06/2016) di Gedung DPR/MPR, Senayan Jakarta.

Penolakan tersebut kata Maman, karena akibatnya bisa sangat fatal, dimana program yang sudah setengah perjalanan bisa batal. "Karena kalau dipotong, masa ada orang miskin yang programnya sudah jalan harus terhenti. Karena menurut laporan yang saya dengar, ada pemotongan anggaran untuk fakir miskin sampai 16 persen, ini bahaya," tukasnya.

Dirinya mengaku, ingin mempertanyakan kenapa sampai BPK menilai menjadi disclamer. "Karena kita selama ini terus support pendanaan, Mensos selama ini programnya sudah bagus, kita terus amati itu, jadi kita akan tanyakan ke BPK," pungkasnya. ***