LHOKSUKON - Rumah reot milik Tihawa, (47), janda satu anak di Gampong Glumpang Soem Lakoe, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara ambruk saat ia sedang memasak daging Meugang (tradisi makan daging sebelum puasa), Sabtu (04/06/2016), sekitar pukul 13.00 WIB. 

Saat ambruk ke tanah, rumah tepas bambu berukuran 4x6 miliknya ini nyaris terbakar, namun api sempat dipadamkan warga sekitar.

Informasi yang dihimpun GoAceh, Minggu (5/6/2016) menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, karena Tihawa sedang beranjak ke rumah tetangga. "Saat itu saya lagi masak daging meugang di dapur. Saya ke rumah tetangga sebentar mau nyimpan ikan di kulkas. Saat saya kembali, rumah saya sudah ambruk. Saya takut terbakar karena ada api di dapur," katanya kepada GoAceh.

Keuchik Gampong Glumpang Soem Lakoe, Abdullah, mengatakan, rumah milik Tihawa itu dibuat dua tahun lalu dari hasil swadaya masyarakat setempat. Rumah dibuat dari tepas bambu dan tiangnya dari pohon pinang. Sedangkan atapnya terbuat dari dari daun rumbia.

Abdullah menuturkan, Tihawa tinggal dirumah itu bersama anak semata wayangnya, Kamal Fajri (11) yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 5 SD. Sementara suaminya Aiyub telah meninggal 3 tahun lalu.

"Kemarin kami warga memberikan sedikit daging meugang kepada Tihawa karena dia tidak mampu sama sekali. Rumahnya sudah terlalu lapuk, tianya dari pohon pinang seketika patah saat ia masak daging meugang," tutur Abdullah.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masayarakat (IPSM) Kecamatan Tanah Jambo Aye, Akmal Daud, mengatakan, pihaknya turut prihatin dengan kondisi kehidupan Tihawa. Pascakejadian, Tim IPSM langsung turun ke lokasi untuk menyerahkan sedikit bantuan berupa beras dan uang tunai.

"Kita merasa prihatin, lebih-lebih kejadiannya pada suasana meugang. Kemarin juga kita turun dan memberi sedikit bantuan berupa beras dan uang tunai untuk meugang," kata Akmal Daud saat ditemui di Pantonlabu, Aceh Utara.

Akmal Daud selaku ketua IPSM sudah melakukan pendataan terkait kerusakan rumah milik janda satu anak itu. "Akan kita laporkan ke Dinas Sosial dan ke Bupati Aceh Utara. Mudah-mudahan segera diperhatikan," ujarnya.

Meugang merupakan tradisi membeli dan memasak daging sebelum memasuki bulan puasa, sebelum Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Tradisi merayakan meugang ini sudah berlangsung turun temurun di tengah masyarakat Aceh. Tradisi ini diikuti oleh semua kalangan masyarakat Aceh, tak peduli pada status sosial atau tingkat ekonomi mereka.