PADANG - Kehadiran ritel berjaringan 'ala Padang' Minang Mart memberikan banyak keuntungan kepada banyak pihak yakni kepada pedagang, kepada produsen, dan kepada masyarakat. Keuntungan yang diperoleh pedagang dengan adanya Minang mart ini ialah pedagang yang memiliki 100% tempat usaha akan mendapatkan bantuan modal dari Bank Nagari, adanya jaminan pembiayaan modal kerja dari Jamkrida, dan bantuan supply stock, pengelolaan dan manajemen dilakukan secara professional oleh Grafika.

Penegasan ini dikatakan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membuka Sosialisasi Minang Mart di Aula Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Kamis (26/05/2016). Kegiatan Sosialisasi ini dihadiri oelh Direktur PT Jamkrida Sumatera Barat Munandar Kasim, Direktur PT Grafika Jaya Sumatera Barat Dasril, Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari, Direktur Keuangan Bank Nagari, Kepala SKPD dilingkungan Provinsi Sumatera Barat, serta para pemilik UMKM peserta Sosialisasi Minang Mart.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam sambutan mengucapkan apresiasi kepada 3 BUMD yang telah bergabung menjadi satu untuk membantu pemerintah dalam rangka mensejahterakan masyarakat.

Gubernur Sumatera Barat mencontohkan jika pedagang biasanya menjual odol dengan modal Rp.1000 dan dijual Rp.1.200 maka dengan bergabung dengan Minag Mart maka harga modal untuk membeli odol tersebut bisa menjadi Rp.900 karena Minang Mart membeli barang langsung dari pabrik dengan jumlah banyak.

“Dengan adanya Minang Mart maka untung pedagang menjadi lebih besar sehingga UMKM akan menjadi berkembang dan pelayanan menjadi meningkat,” ucap IP.

Selain itu, keuntungan yang diperoleh produsen seperti petani, peternak, dll adalah Minang Mart bekerjasama dengan Gapoktan/TTI sehingga membeli barang dari produsen dengan harga yang baik dan keuntungan dari produsen akan meningkat.

"Jjadi produsen beras, cabe dsb akan mendapatkan harga yang lebih baik karena langsung Minag Mart membeli produk tersebut melalui Gapoktan/TTI,” tambah IP
Irwan Prayitno menambahkan, untung yang diperoleh masyarakat adalah harga barang kebutuhan akan stabil dan terjaga sehingga mencegah terjadinya inflasi.

“Meskipun keuntungan yang lebih besar diperoleh oleh pedagang dan produsen, tetapi harga barang yang tergabung di Minang Mart tetap sesuai harga pasar, sehingga harga barang kebutuhan akan stabil dan mencegah terjadinya inflasi (lonjakan harga barang)”, ucap Irwan Prayitno. (rilis)