BANDA ACEH - Cuaca ekstrim yang melanda sebagian Aceh sejak Senin (23/5) sore hingga Rabu (25/5) pagi, menimbulkan kecemasan warga. Hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi itu membuat sejumlah tiang listrik patah, hingga gelombang laut mencapai 3-4 meter. Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar Zakaria menyebutkan, hujan deras dan angin kencang disertai gelombang sejak dua hari terakhir telah melanda Aceh Barat Selatan dan Banda Aceh, Aceh Besar serta Sabang.

"Cuaca buruk yang melanda sebagian Aceh sangat mengganggu aktivitas pelayaran terutama dari Sabang ke Banda Aceh dan sebaliknya," kata dia kepada SP, Rabu (25/5).

Secara umum, kata dia, cuaca ektrim dipengaruhi peralihan musim timur luat ke musim barat daya. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada bulan Mei. "Dampak angin kencang dan gelombang tinggi sejumlah kapal cepat dan kapal feri dari Banda Aceh ke Sabang berhenti beroperasi," kata dia.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelabuhan Balohan Sabang Abdurrani menyebutkan, pihaknya tidak memberikan izin berlayar kapal cepat, kemarin. Akibatnya, ratusan penumpang dari Sabang ke Banda Aceh tertunda. Hingga pagi ini belum ada kejelasan apakah kapal boleh berlayar atau tidak.

Sementara di Pelabuhan Ulee Lhue Banda Aceh banyak kendaraan roda dua dan empat antre untuk masuk ke kapal Feri guna diberangkatkan ke Sabang. Namun kapal tidak beroperasi akibat cuaca buruk.

Abdullah salah seorang penumpang kapal yang hendak ke Sabang mengaku rela menunggu di pelabuhan hingga ada kepastian.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Aceh, T Bahrul Halid menyebutkan dampak angin kencang dan hujan di Banda Aceh dan Aceh Besar sebanyak sembilan tiang listrik patah sehingga aliran listrik di beberapa desa di dua kota tersebut padam total. Namun tiang yang patah saat ini sudah diganti dengan tiang baru.

"Patahnya tiang listrik akibat pohon tumbang setelah diterjang angin kencang di kawasan Limpok, Indrapuri, Pango, dan Ulee Kareng," kata dia.