PADANG - Bermula dari keprihatinan, turnamen sepakbola antar kecamatan se-Sumbar Irman Gusman Cup (IGC) 2016 muncul. Keprihatinan akan sepakbola Indonesia yang dibekukan pemerintah dan kena sanksi FIFA, ditambah dengan keprihatinan akan kondisi sepakbola Sumbar, khususnya Tim Sumbar yang tidak lolos mengikuti ajang PON XIX di Jawa Barat 2016 ini.

Kalimat itulah yang meluncur dari Nofrialdi, Wakil Ketua Panitia Pelaksanan Irman Gusman Cup 2016 dari Spartan Enterprise, saat berbincang dengan GoSumbar.com dalam berbagai kesempatan sejak turnamen digulirkan Minggu, 13 Maret 2016. Lelaki yang akrab disapa Nofi Sastera ini, tentu punya alasan logis mengucapkan kata keprihatinan.

gosumbarcom_8dpzu_108.jpg

Nofrialdi Nofi Sastera. (dok. Pribadi)

Tapi wartawan senior olahraga Sumbar ini, tidak tinggal diam melihat keadaan sepakbola Sumbar yang memprihatinkan itu. Bersama beberapa koleganya, seperti wartawan olaharaga kawakan Indonesia, Hardimen Koto, pengusaha Tria 'Ola' Suprajeni dan Asril Etek serta sosok wanita entertaint muda Sumbar, Gita Ariesta, berusaha untuk bangkit membangun sepakbola Sumbar ke depan.

Dan dari beberapa diskusi, mereka sepakat menggelar turnamen sepakbola usia uda dibawah 23 tahun antar kecamatan di Sumatera Barat. Dan sebuah perusahaan EO (event organizer) dibuat bernama Spartan Enterprise dengan CEO Gita Ariesta dan sekaligus disusun tim inti Papel IGC dengan Ketua Tria Suprajeni, Wakil Ketua Nofrialdi Nofi Sastera, Ketua Harian Hardimen Koto dan Bendahara Gita Ariesta.

Dan dibantu dengan beberapa orang rekan penggila bola di Sumbar, kata Nofrialdi yang juga fans Klub AC Milan Italia ini, persiapan menggelar pertandingan dilaksanakan dan kemudian resmi dibuka 13 Maret lalu di Stadion Agus Salim Padang oleh Irman Gusman, Ketua DPD RI yang sekaligus menjadi ikon dalam turnamen ini.

Gerilya ke kabupaten dan kota dilakukan Nofrialdi dan panitia IGC menyaksikan babak penyisihan zona kabupaten kota yang dimotori Asosiasi PSSI yang ada Kabupaten/Kota di Sumbar. "Para pemenang masing-masing daerah kemudian terpilih dari penyisihan yang sengit di kabupaten kota," kata lelaki yang mengidolakan mantan pemain terbaik dunia Zinedine Zidan dari Prancis ini.

Sosok Nofi yang memang dikenal luas Askab dan Askab PSSI di Sumbar ini, dalam memimpin turnamen tergolong besar ini, mengedapan prinsip musyawarah mengedepankan aturan yang sudah disepakati dan tegas ketika memutuskan sebuah kejadian atau persoalan yang terjadi di lapangan.

Maka tak salah, suami dari Welfrydha NS dan ayah dari Weno Eka Putra dan Dinda Dwi Putri, bagaikan sosok 'jenderal lapangan' yang mampu menangani berbagai masalah dan keluhan dari peserta turnamen.

Ketika turnamen akan masuk babak final Minggu (22/5/2016), penggemar minuman extra joss susu dan juice sirsak ini, menyebutkan, langkah Panpel dan Sparten Enterprise belum ada apa-apa, ketika bicara cita-cita membangun 'the dream team' sepakbola Sumbar.

"Hasil seleksi sekitar 25 pemain yang akan digembleng dalam program khusus lima tahun ke depan, itulah pekerjaan terberat yang akan kami lakukan selanjutnya. Dan perjalan nol kilometer yang sebenarnya dimulai dari sini," kata lelaki yang juga terkenal sebagai pencipta lagu Minang dan pernah menjadi Koresponden Tabloid BOLA – Jakarta. 

Alumni SMAN 2 Padang dan pemain sinetron di tv nasional dan lokal ini, selalu optimis akan terbentukny 'the dream team' sepakbola Sumbar.

"Kami minta doa seluruh rakyat Sumbar dalam mewujudkan cita-cita besar ini," pungkasnya. (***)

gosumbarcom_7hbyw_107.jpg

Dari kanan-kiri: Hardimen Koto, Tria 'Ola' Suprajeni, Gita Ariesta, Nofi Sastera, Johny Efendi (Pelatih PSP Padang/Tim Talent Scouting), Prof. Emral Abus (Tim Talent Scouting) dalam sebuah konferensi pers di Padang.