JAKARTA- Sriiwjaya Air Group dan Transnusa berkolaborasi dalam membuka rute penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penerbangan ini menjawab permintaan pasar yang semakin tinggi menuju NTT. Selain permintaan pasar, Sriwijaya Air Group dan Transnusa ingin ambil bagian mendukung program pengembangan 10 destinasi wisata prioritas yang sudah dicanangkan Kementerian Pariwisata.

"Ini bagian dari komitmen Sriwijaya Air Group dan Transnusa untuk membantu pengembangan pariwisata Indonesia. Konsepsi kerja sama pelayanan rute ini kami sebut aliansi dua maskapai dengan tidak meninggalkan bentuk pelayanan yang selama ini telah dilakukan oleh Transnusa," tutur Agus Soedjono, Senior Corporate Communication Manager PT Sriwijaya Air, Kamis (19/5).

Aliansi ini dinilai sangat strategis. Rute penerbangan menuju ke NTT ke depannya akan lebih terintegrasi dengan rute penerbangan lainnya di seluruh pelosok Indonesia. Utamanya yang dimiliki Sriwijaya Air Group. Pelanggan pun akan dapat menikmati pelayanan terpadu dari mana saja menuju NTT dalam waktu satu hari.

"Yang ingin berwisata ke Danau Kelimutu, Taman Renungan dan Rumah pengasingan Bung Karno, Larantuka, Alor dan objek wisata lainnya, jadi punya pilihan yang beragam. Aksesnya akan jauh lebih mudah dijangkau," tambah Agus.

Ada sejumlah rute yang sudah dimatangkan aliansi dua maskapai tadi. Rute penerbangan Kupang – Ende PP, Kupang – Ruteng dan Kupang – Alor PP akan mulai dilayani pada 23 Mei 2016. Sedangkan, rute Kupang – Bajawa PP dan Kupang – Larantuka PP akan dilayani 25 Mei 2016. Frekuensi penerbangan rute tersebut akan dilayani satu hari sekali dengan menggunakan pesawat Fokker 50 berkapasitas 52 seats.

Pesawat jenis itu adalah milik Transnusa yang dioperasikan NAM Air yang merupakan sister company dari Sriwijaya Air.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi Sriwijaya Air dan Transnusa yang berkolaborasi menjadi connectivity di berbagai daerah yang menjadi prioritas pariwisata. Dia yakin, jalur pariwisata itu tidak lama lagi akan berkembang pesat, karena domestic market di Indonesia sendiri semakin bagus.

"Saat ini wisatawan nusantara sudah mencapai 255 juta pergerakan dalam setahun. Hampir 1:1 dengan jumlah penduduk kita. China lebih seru lagi, domestic travellers nya mencapai 4 miliar pergerakan, dari jumlah penduduk 1,3 miliar orang, perbandingannya 1:3," kata Menpar Arief Yahya yang menilai di mana-mana di seluruh dunia, pariwisata sedang menjadi primadona. (*/dnl)