TAPANULI TENGAH - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, sejak Minggu (15/5/2016) sore hingga Senin (16/5/2016) dinihari tadi, menyebabkan ratusan rumah penduduk di beberapa kelurahan di Kecamatan Pandan dan Sarudik, khususnya di area sungai Sibuluan, terendam banjir dan rusak berat.

Sejumlah bangunan termasuk rumah pemukiman penduduk di daerah tersebut juga rusak parah akibat diterjang luapan air sungai.

R Panggabean, seorang ibu rumahtangga, warga Kelurahan Sibuluan Nauli Kecamatan Pandan kepada GoSumut.com mengatakan, selain merendam dan merusak pemukiman penduduk, luapan sungai Sibuluan tersebut, juga nyaris merobohkan sejumlah ruangan bangunan Sekolah Dasar (SD) HKBP yang terletak dipinggir sungai.

“Bisa lah bapak tengok sekolah ini, sedikit lagi kalau hujan, bangunan sekolah ini akan roboh. Inilah resikonya, kalau dibiarkan penambang pasir selama ini, sudah banyak rumah yang rusak, asalkan sungai ini meluap saat penghujan,” kata R Panggabean, Selasa (17/05/2016).

Hal serupa juga diungkapkan warga lainya, sebut saja Azhar  Hutabarat  (70) salah seorang warga yang rumahnya berada persis dibibir sungai Sibuluan ini, mengaku kalau sebagian rumahnya hanyut  dibawa derasnya  arus Sungai Sibuluan.

Menurut Azhar, cuaca ekstrim yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah di bulan ini, membuat warga waspada.  Sungai Sibuluan yang membelah  Kecamatan Sarudik dan Kecamatan Sibuluan, merupakan  muara dari dua kecamatan ini.

“Saat kami sedang sibuk  dengan kegiatan di pagi hari, tiba-tiba saya merasakan lantai yang saya injak seperti bergerak. Tak berapa lama  saya mendengar suara “buar”, ternyata dinding beton penghalang  rumah kami dari arus sungai roboh dan hanyut," cerita Azhar.

Saat itu kata Azhar, dirinya pun segera lari ke bagian rumah yang lain, disaat merasakan lantai mulai bergerak. "Benar saja pak, tak berapa lama setelah terdengar suara itu, dapur bagian rumah kami yang mengarah ke Sungai, ruboh dan hanyut di bawa arus Sungai Sibuluan,“ tukas Azhar dengan nada sedih.

Sementara Koordinator Pos SAR Sibolga Torang Hutahaean kepada wartawan membenarkan adanya peristiwa banjir tersebut. "Banjir ini akibat luapan air sungai Sibuluan dan intensitas curah hujan cukup tinggi, dan sampai saat ini, kami bersama petugas BPBD Tapteng, masih saling koordinasi, untuk mendata jumlah rumah penduduk maupun sekolah yang rusak akibat terjangan air sungai Sibuluan," pungkasnya. (Rommy Pasaribu)