PADANG PARIAMAN - Keluarga Besar Asita Sumbar diajak Bupati Padang Piaman untuk menjajal wisata pemacu adrenalin tracking minat khusus Lubuak Nyarai yang berlokasi di Hutan Lindung Gamaran, Kecamatan Lubuk Alung, pekan lalu.

Kegiatan ini, kata Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah, merupakan sinergi Asita selaku organisasi perjalanan wisata dengan pemerintah yang kini sedang giat-giatnya membangun industri pariwisata termasuk di Kabupaten Padang Pariaman.

gosumbarcom_tppku_103.jpg

Air Terjun Lubuk Nyarai nan menggoda.

Lokasi Lubuak Nyarai menjadi dikenal publik secara luas sejak tahun 2013 hasil kerja keras masyarakat setempat dan kelompok pemuda sadar wisata pimpinan Ritno Kurniawan (30). Ketenaran Lubuak Nyarai sudah diakui dunia sebagai salah satu zona wisata tracking terbaik di Indonesia.

Data sejak 2013 hingga kini, Lubuak Nyarai sudah dikunjungi lebih dari 60.000 wisatawan domestik dan 120 orang wisatawan mancanegara diantaranya dari Singapura, Irlandia, Malaysia, Australia dan Amerika Serikat. Publikasinya sudah nongkrong di laman website national geographic oleh para tim eksplorasi pimpinan Tom Concorn. Bahkan korporasi besar jadikan tracking di Lubuak Nyarai sebagai program wisata terjadwal oleh perusahaan mereka.

"Lubuak Nyarai, Subhanallah begitu indah, memukau dan mempesona. Buktikan dan datang ke sana. Tidak satupun hasil bidikan lensa kamera tandingi panorama aslinya. Tuhan memperlihatkan seni tekstur maha tinggi yang tidak dijangkau oleh pemikiran manusia," kata Ian terpesona.

Di sana terdapat beberapa air mancur dan kolam alami sebening kristal. Tebing-tebing terpahat indah. Udara alamnya yang sejuk merupakan oksigen menyehatkan untuk paru-paru. Lokasi Lubuak Nyarai dan area sekitarnya masih hutan perawan yang dipastikan masyarakat setempat akan terus dijaga selamanya.

Sebelum sampai di Lubuak Nyarai, tiap wisatawan yang berangkat dari posko pemandu akan mendapatkan briefing dari pemandu jalan. Tiap sepuluh orang ditemani dua pemandu. Jarak dari posko ke Nyarai sejauh 5,3 Km dan lebih kurang dua jam jalan kaki. Sejumlah tanjakan dan penurunan adalah tantangan tersendiri bagi pencinta olahraga tracking. Apalagi saat hujan. Dipastikan akan lebih lama sampai dan menguras energi karena area jalan berubah menjadi becek dan licin.

"Kita melihat dan menyaksikan keindahan Lubuk Nyarai. Sebagai pelaku pariwisata, Asita juga memberikan masukan bagaimana mengembangkan kawasan wisata sehingga diminti wisatawan," kata CEO Ero Tour ini, Senin (16/5/2016). (***)