SELATPANJANG - Sebelum betul-betul meninggalkan Kota Sagu, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi mengajak Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar SIK MM ke beberapa tempat yang selama ini diciptakan. Salah satunya lorong penembus dosa (sel tahanan mapolres yang dilengkapi dengan buku agama, kitab suci, dan kaligrafi, red). Pantauan GoRiau, Senin (16/5/2016) pagi, AKBP Pandra mengajak AKBP Asep masuk ke ruang tahanan Mapolres Meranti. Waktu itu, Pandra berpamitan sekaligus memperkenalkan Kapolres Kepulauan Meranti yang baru kepada puluhan tahanan.

"Masih kenal sama saya. Saya mohon pamit, kembali ke Jakarta," kata AKBP Pandra.

"Masih salat lima waktu kan, masih sering mengaji, dan masih sering tahajud," tanya Pandra lagi.

"Masih Pak, selamat bertuga di tempat baru Pak," jawab puluhan tahanan.

Di dalam lorong penembus dosa itu, AKBP Pandra menunjukkan adanya perpustakaan yang berisikan buku-buku agama, dan kitab suci. Itu mereka ciptakan agar saudara-saudara tersandung kasus bisa kuat menjalani hukuman secara psikologis.

Kemudian, Asep Iskandar berpesan kepada puluhan tahanan agar selalu menunjukkan sikap baik. Ia juga meminta tahanan segera melapor andai menemui kendala seperti air tidak lancar, maupun ada yang mengalami sakit.

"Baik-baik di sini ya. Kalau ada yang sakit secepatnya mengabari. Begitu juga kalau air tidak lancar kasih tau," kata Asep Iskandar pula.

Sekilas tentang lorong penembus dosa ini, diciptakan saat AKBP Pandra menjadi Kapolres Kepulauan Meranti. Lorong ini digunakan tahanan untuk melaksanakan aktivitas keagamaan seperti mengaji, dan salat berjamaah.

Alhasil, pembinaan spiritual yang telah dibangun memberikan hasil positif. Beberapa waktu lalu ada satu tahanan memeluk agak Islam setelah melihat rekannya sering mengaji, salat, dan berdoa. ***