Medan - Kondisi investasi reksadana Indonesia saat ini masih sangat rendah. Demikian Darmin SE MBA, praktisi reksadana dalam perbincangan dengan GoSumut di sela donor darah Panin Asset Management di Medan, Senin (16/5/2016).

Menurut Darmin, dari 250 juta penduduk Indonesia, masyarakat yang menanamkan investasi di reksadana baru mencapai 0,2 persen atau sekitar 500 ribu jiwa. Padahal peluang keuntungan berinvestasi di reksadana sangat potensial.

Khusus di Sumatera Utara, kata Darmin, jumlah investor reksadana baru mencapai 10 ribu orang dari sekitar 12 juta jiwa penduduk Sumut. "Karena itu peluang investasi di reksadana di Sumut juga masih sangat potensial," jelasnya.

Apalagi, kata Darmin, produk layanan dalam bentuk layanan keuangan mikro di berbagai perusahaan reksadana sudah sangat mudah diakses. "Cukup dengan dana Rp 100 ribu kita sudah bisa berinvestasi di reksadana," terang Darmin. Dari regulasi yang digulirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata Darmin, program keuangan mikro tersebut dapat diprogram secara bulanan selama 1 tahun. "Selain dapat ditingkatkan nominalnya menjadi Rp 250 ribu, investor juga dikafer dalam pertanggungan asuransi kecelakaan sesuai program masing-masing perusahaan reksadana," pungkas Darmin. (zul)