BALI- Belasan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar menyatakan dukungan secara terbuka untuk Setya Novanto sebagai calon ketua umum partai beringin itu. Dukungan untuk Setya terlihat dalam rapat paripurna Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, Senin (16/5/2016).

Sebenarnya agenda rapat paripurna itu adalah pandangan umum DPD I terhadap pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Namun, setidaknya 15 DPD I justru menyatakan dukungannya untuk Setnov -sapaan Setya- sudah ramai.

DPD I yang secara terbuka mendukung Setnov -sapaan Setya- anytara lain Jambi, Kepulauan Riau, Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua Barat, dan Bangka Belitung. Sedangkan dukungan terbuka untuk Setnov dari ormas sayap Golkar berasal dari Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).

Hal tersebut disampaikan tokoh muda Golkar Ahmad Dolly Kurnia kepada GoNews Group, melalui pesan Whatsapp, Senin (16/05/2016) siang.

Ahmad Dolly Kurnia mengaku curiga ada upaya untuk menggiring proses pemilihan calon ketua umum Golkar melalui sistem aklamasi. "Penyebutan nama Setnov oleh DPD I merupakan upaya untuk memperngaruhi pilihan DPD II," ujarnya.

Ia menegaskan, sebenarnya sudah ada kesepakatan agar dalam pandangan umum DPD tidak menyebutkan dukungan untuk calon ketua umum tertentu.  Harusnya kesepakatan itu dipatuhi. 

Kecurigaan Dolly bertambah karena ada pesan singkat yang beredar. Isinya adalah ada imbalan Rp 3 miliar bagi DPD I yang mau menyatakan dukungan secara terbuka untuk caketum tertentu dalam pandangan umum.

"Harusnya komite etik jangan tidur. Atau malah sudah menjadi bagian dari permainan itu," tukasnya.

Beberapa peserta Munaslub Golkar memang menerima pesan singkat. Isinya adalah uang Rp 3 miliar bagi ketua DPD I yang mau menyatakan dukugan secara terbuka untuk caketum tertentu. ***