MEDAN - Data puluhan mahasiswa Medan dari STIKES Flora, UMSU Medan dan USU, yang hilang terseret banjir bandang Sungai Lau Mentar, Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, masih simpang siur.

Hingga saat ini, Senin pagi (16/5/2016), belum ada data resmi Tim Basarnas yang masih terus melakukan pencarian. Namun beredar informasi, dari 22 mahasiswa yang hilang, 17 di antaranya telah ditemukan dalam kondisi tewas.

Informasi yang dihimpun dari Polsek Pancurbatu menyebutkan, Minggu sore (15/5/2016), ada sekira 76 mahasiswa yang mandi-mandi di Air Terjun Dua Warna. Mereka berasal dari STIKES Flora Medan 23 mahasiwa, UMSU Medan 5 mahasiswa, Warga Komplek Adam Malik 15, Fakultas Hukum USU 5 mahasiswa, dan GMKI FKM USU 28 mahasiswa.

Tiba-tiba saja banjir bandang datang menerjang. Dari jumlah tersebut sebanyak 23 mahasiswa tak berhasil menyelamatkan diri. Hingga kini petugas Basarnas dan pihak kepolisian masih melakukan pencarian.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 22 mahasiswa STIKES Flora Medan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan dan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) hilang terseret banjir bandang saat mandi-mandi di air terjun dua warna Sibolangit.

Hingga saat ini, Senin (16/5/2016), pencarian korban masih dilakukan Tim Basarnas. Banjir bandang yang melanda Sungai Lau Mentar itu juga menerjang pemukiman warga di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Frido Gulto kepada wartawan mengatakan, berdasarkan informasi di lapangan ada 23 orang mahasiswa dari STIKES Flora Medan dan 2 mahasiswa UMSU Medan dan 3 mahasiswa USU yang tersapu banjir bandang tersebut. ***