PADANG – Perjuangan Yan untuk merakit mimpi, harus menempuh jalan panjang, demi meraih impian hidup. Sebuah kenyataan pelik, ketika bapaknya dengan kelu meminta Yan untuk berhenti sekolah, karena desakan ekonomi. Ini mewarnai kisah buku novel Menggapai Bintang.

Novel Menggapai Bintang karya Yan Channiago dilatari kebijakan-kebijakan pemerintah pada era; Pasca Kemerdekaan, PRRI, Ode Lama dan Orde Baru, membuat semua kisah di novel ini menjadi hidup.

Novel Menggapai Bintang karya Yan Channiago ini, akan diluncurkan dan dibedah pada hari Minggu, 15 Mei 2016 mulai jam 13.00 WIB di Toko Buku Sari Anggrek, Padang.

"Novel memoar yang inspiratif. Membangun semangat berusaha dalam menggapai impian. Dalam setiap babnya, banyak jejak sejarah yang menjadi pengetahuan pembaca tentang rumitnya hidup di masa kolonial," kata Muhammad Subhan, pegiat FAM Indonesia yang akan menjadi Narasumber pada acara ini nanti.

Yan Channiago pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Bagian Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta, sebelum mengakhiri masa tugas sebagai Kepala Bidang Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat.

"Perlu dijadikan referensi sejarah ditinjau dari sudut pengalaman penulis dan juga memberi manfaat sebagai motivasi bagaimana menghadapi tantangan hidup. Novel itu mengajak anak muda Indonesia untuk berani memperjuangkan hidup. Bagaimanapun situasinya, baik dalam kesulitan atau kelapangan," ucap Denni Meilizon, editor novel dan resentator buku fiksi yang juga akan ikut jadi Narasumber.

Menggapai Bintang diangkat dari kisah nyata penulis yang berbumbu fiksi, sehingga kisahnya hidup dalam alur yang nikmat untuk diarungi.

"Jangan pernah putus asa dalam berkarya. Penulis tidak dibatasi oleh umur, ruang, dan waktu," begitu ucap Yan Channiago menjelaskan pesan yang ingin disampaikannya pada novel perdananya yang diterbitkan Pena House, Blora, Jawa Tengah ini.

Acara yang akan dimoderatori oleh Yusrina Sri, General Managers Rumahkayu ini, direncanakan akan dihadiri oleh Puji Atmoko, Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat.

Dan akan dimeriahkan oleh penampilan Arif Afsyah, artis dari Islamic Tunes, Malaysia. Arif Afsyah akan membawakan OST. Buku Novel Menggapai Bintang, sebuah karya lagu Arif Afsyah yang liriknya ditulis bersama Yan Channiago dan Muhammad Fadhli.

Desri Wahyuni, seorang mahasiswi PGSD di Universitas Negeri Padang, penulis buku Cinta Allah Motivasi Diri, sudah mengkonfirmasi kehadirannya di acara ini.

“Jika kita mengikuti peluncuran buku ini, kita bisa belajar mengapa pak Yan Channiago bisa menulis buku seperti itu, ini bisa jadi motivasi dan semangat di diri kita agar kita juga bisa berkarya seperti beliau,” kata Desri Wahyuni tak sabar menunggu acara ini.

Acara ini juga akan menghadirkan Live Acoustic Sahari Ramadhani featuring Silva Petria, yang akan meluncurkan lagu religi terbaru mereka yang berjudul ‘Syukurku’, sebuah lagu yang ditulis oleh Silva Petria. Dan akan semakin dimeriahkan oleh Nova Eka Putri, penulis novel Kamu Itu Subhanallah dan novel Perasaanku Tak Sebercanda Itu, yang akan menampilkan Musikalisasi Puisi yang ditulisnya sendiri untuk bapak Yan Channiago, sosok yang inspiratif baginya. Puisi yang ditulisnya itu bertajuk ‘Menjahit Rindu Merah Jambu di Balik Rambut Putih Ayah. Dan juga akan ada pembacaan puisi oleh Muhammad Fadhli, penyair di Padang.

“Kita memang melatih kecerdasan diri kita dengan membaca dan mengarang. Dan itu juga yang dilakukan Yan Channiago dalam buku Menggapai Bintang,” ucap Alizar Tanjung, Direktur Utama Rumahkayu, yang memprakarsai acara ini. (rilis)