JAKARTA- Salah satu aktivitas penguatan selling yang rajin dilakukan Kemenpar untuk memperkenalkan Wonderful Indonesia ke operator travel agent asing adalah familirization trip, atau dikenal famtrip.

Pada 11 Mei hingga 17 Mei 2016, kementerian yang dinahkodai Menpar Arief Yahya itu. Sedikitnya 18 wisatawan asal Afrika Selatan (Afsel) yang diboyong ke Indonesia dan akan dibawa ke Semarang, Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, dan Jogjakarta. ”Kami namakan dengan program Famtrip Java Borneo,” ujar Asisten Deputi (Asdep) Pemasaran Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika Kemenpar, Nia Niscaya.

Namun yang dibawa kali ini oleh Kemenpar bukan wisatawan sembarangan. Program Famtrip ini tentunya harus bisa berdampak besar kepada negara yang ditargetkan oleh Kemenpar tersebut dan mampu menjadi martir untuk mendatangkan Wisman lainnya. ”Mereka yang kami ajak Famtrip adalah para pelaku Travel Agents dan Tur Operator di Afrika Selatan, jumlahnya 18 orang,” ujar wanita berhijab itu.

Menurut data yang didapat Kemenpar, ke-18 orang itu adalah Shona May Pittaway (Perfect Destinations), Victoria-Leigh Toms (Perfect Destinations), Bronwyn Samantha Hannibal (World Sky Travel), Faseeha Cassim Elite (Travel & Tours faseeha), Reena Lalloo (Fast Link Travel), Bronwyn Ashley Schwikkard (Time Travel), Juan Bedser Willards (Travel / XL Aloe), Aida Swanepoel (Alivias Travel), Yolande Antuanet Scott Harvey (World Travel Nelspruit), Elizabeth Barindina Geater (XL Ultimate Travel), Maritza van Niekerk (XL Protea Travel), Ross Cameron (Pallatt Travel), Fay Heila Davis(Keystone Travel), Sharon Ann (Nash Club Travel), Charmaine Anne van (Niekerk Club Travel), Faadil Williams (Travel by Investec), dan Natasha Lee Petrella (Amazing Holidays).

”Kita akan perkenalkan kepada mereka bahwa tanah air kita adalah negara kepulauan terbesar, kita akan beritahukan kepada ke mereka kita punya alam dan kekayaan satwa yang luar biasa dan juga punya budaya yang sangat menarik,”ujar wanita kelahiran Jawa Barat itu.

Pasar Afrika memang terus digenjot Kemenpar karena berpotensi menambah kunjungan ke tanah air. Buktinya, jumlah wisatawan Afrika ke Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Data Pusdatin Kemenpar dan BPS juga sama, tahun 2012 ada 37.306, tahun 2013 meningkat 42.607 wisman, dan di tahun 2015 naik lagi 45.276.” Jadi potensinya juga sangat besar dan akan semakin besar,”ujar Nia. Untuk Famtrip Java Borneo kali ini, ada hal yang menarik bagi wisman. Para Wisman itu rencananya akan dibawa ke Taman Nasional Tanjung Puting. Taman ini adalah taman nasional di Indonesia terletak di bagian tenggara dari Kota Waringin Kalimantan Tengah. ”Taman ini terkenal dengan konservasi orang utan. Tanjung Puting adalah salah satu keajaiban alam dunia,”kata wanita yang besar di Malang itu.

Sebelumnya, para pelaku Parwisata dari Afsel itu akan disuguhkan nikmat dan ramahnya kota Semarang. Selain kulinernya yang dahsyat, Semarang juga memiliki bangunan-bangunan tua yang menarik.

”Tentu saja mereka akan kami bawa ke Jogjakarta untuk melihat Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Sultan Jogjakarta, Candi Rara Jongrang, kami akan ajak mereka makan siang di atas perahu menikmati Pangkalan Bun, kami akan bawa mereka ke Hutan di Kalimantan menikmati keindahan alam, kami akan ajak mereka naik becak menikmati keunikan Jogjakarta, serta masih banyak lagi agar mereka tahu, bahwa Indonesia itu punya semuanya, bahwa Indonesia itu memiliki Pesona yakni Wonderful Indonesia,” tegas Nia.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, aktivitas selling itu ada travelmart dan sales mission, festival, dan famtrip. Tujuan famtrip adalah memperkenalkan destinasi kepada orang yang memiliki akses ke market, memiliki pengaruh kuat di publik, atau bahasa marketingnya adalah endorser. "Tahun 2015 lalu ada 104 pameran (travel mart), 58 sales mossion, 117 festival dan 2.117 famtrip yang sudah dilakukan," ungkap Arief Yahya. (*/dnl)