DURI - Program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan belum sepenuhnya dimengerti oleh masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Sehingga tak jarang para biro jasa atau calo memanfaatkan mereka sebagai target calon peserta BPJS Kesehatan. Para calo merauk keuntungan dari masyarakat yang buta akan informasi BPJS Kesehatan ini. Eny pedagang jus dan minuman segar di Jalan Rangau kepada GoRiau.com menceritakan kejadian yang membuat ia rugi hingga Rp 400 ribu oleh oknum calo yang mengaku bagian pelayanan pembuatan kartu BPJS Kesehatan.

"Selama ini kita tau mengurus BPJS Kesehatan itu ribet, harus ke Dumai. Makanya waktu ada yang nawarin jasa pembuatan kartu BPJS saya mau saja. Dia (calo) minta uang Rp 300 ribu untuk daftar pertama. Dan setelah sebulan kemudian dia minta lagi untung pembayaran bulanan Rp 25 ribu, tapi saya kasih Rp 100 ribu karena katanya saya terlambat membayar dari waktu yang ditentukan, jadi kena denda. Dan setelah itu orang itu tidak penah muncul lagi," kata Eny, Kamis (12/5/2016).

Sampai saat ini, lanjut Eny, dia tidak pernah tahu berapa nomor peserta BPJS Kesehatan atas nama dirinya. Ia mulai curiga ketika oknum calo itu tidak pernah muncul lagi. Bahkan saat dihubungi nomor hp nya juga tidak pernah aktif lagi.

"Jangan mentang-mentang kami ini orang miskin, orang yang tidak tau berurusan seperti itu jadi dibodoh-bodohin. Tertipu Rp 400 ribu itu besar bagi saya. Kapok saya percaya sama jasa-jasa calo gitu lagi. Makanya saya tidak mau lagi kalau ada orang datanf menawarkan jasa ini itu yang saya memang tidak paham. Bagus saya urus sendiri saja lagi," tambah Eny lagi.

Febri, pedagang jus disamping Eny juga mengakui hal yang sama. Karena BPJS itu, ia tertipu hingga satu juta rupiah. Ia tidak hanya sendiri minta didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan. Tetapi suami dan anaknya juga ikut didaftarkannya.

"Iya, orangnya sama itu juga. Ya apeslah kami mungkin yang kena tipu ini. Memang kami ini tidak tau banyak tentang BPJS. Awalnya dia datang menjelaskan apa itu BPJS dan manfaatnya apa bagi kami. Dari penjelasannya kami tertarik, ternyata dia cuma mau menipu kami saja," kata Febri menambahkan dengan nada kesal.

Febri mengaku heran, kenapa di Duri Kecamatan Mandau ini tidak ada kantor BPJS Kesehatan. "Kenapa pengurusannya harus ke Dumai. Secara wilayah saja kita sudah beda, Dumai itu tidak masuk wilayah Kabupaten Bengkalis kan, kenapa harus ke Dumai ngurus BPJS. Kenapa Bengkalis tidak bisa mengakomodir supaya kantor BPJS ini ada di Mandau," tutupnya. ***