MEDAN - Dampak terjadinya erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara akhirnya mengalami kekurangan cabe dan bawang yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Untuk mengatasi, Pemprov Sumut akan melakukan impor. Kepala Bidang Holtikultura Medan, Yulizar, mengatakan, Pemko Medan akan merencanakan impor cabe dan bawang. Hal tersebut dilakukan dikarenakan pasokan bawang dan cabai tidak mencukupi pemrmintaan masyarakat.

''Tingginya permintaan masyarakat membuat harga dua komoditi tersebut melambung,'' ujarnya

Hingga saat ini produksi menurun drastis, terutama cabe dan bawang. Hal itu disebabkan karena daerah penghasil holtikultura masih terkena dampak Sinabung.

''Bukan hanya karena dampak erupsi Sinabung, tapi juga ada faktor lain seperti musim tanam yang baru dimulai di Batu Bara dan Simalungun,'' ungkapnya.

Dia menjelaskan, saat ini hasil produksi cabe merah mencapai 75.668 ton. ''Daerah penghasil paling banyak hingga April adalah Kabupaten Batu Bara, yakni 22.903 ton. Selain itu Simalungun 19.952 ton dan Karo 16.652 ton,'' jelasnya.

Untuk hasil produksi bawang merah, katanya, sekitar 3.289 ton, dengan daerah penghasil terbesar di Simalungun yaitu 782 ton. Dilanjutkan Dairi dengan 779 ton dan Toba Samosir 476 ton. (elm)