LOMBOK- Destinasi wisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin populer saja. Selama 4 hari libur, 5-6-7-8 Mei 2016 kemarin jangan berharap bisa menginap di Lombok, sebelum reservasi sebulan sebelumnya. Bahkan di pulau wisata primadona seperti Gili Trawangan, wisatawan harus rela menginap di luar kamar setelah rumah penduduk yang bisa menerima wisatawan juga dinyatakan penuh. Luar biasa, Lombok.

Pulau tempat asal muasal suku Sasak Lombok itu mulai menyita perhatian wisman yang berlabuh dari pelabuhan Bali. Di libur panjang kali ini, ada peningkatan hingga 300 persen. Wisatawan umumnya melakukan perjalanan dari kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta dan Surabaya dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Manajer Usaha Angkutan Sungai Danau Penyeberangan di Padang Bai Bali, Wayan Rosta, menyebutkan sejak Kamis (5/5), terjadi peningkatan arus penyeberangan. ‘’Kalau penumpang perorangan dari Lombok ke Bali. Sebaliknya yang berkendaraan dari Bali ke Lombok,’’ kata Wayan Rosta, Minggu (8/5).

Pertumbuhan jumlah kedatangan internasional dan domestik pada angka compound annual growth rate (CAGR) melalui Bandara Internasional Lombok juga ikutan naik. Di libur panjang kali ini, tercatat ada kenaikan sekitar 25,2 persen dari hari biasa.

Dari catatan Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), jumlah kedatangan tersebut relevan dengan jumlah kunjungan di hotel-hotel berbintang. Selama libur panjang kali ini, jumlah kunjungan mengalami kenaikan sebesar 27,4 persen. Secara khusus, kedatangan tamu internasional melampaui pelancong domestik. Masing-masing mencatat kenaikan 22,6 persen dan 15,4 persen.

Sejumlah brand hotel internasional seperti Sheraton Senggigi, Novotel, dan Oberoi yang beroperasi di Lombok dipastikan tak bisa lagi melayani pesanan kamar sejak, Kamis (5/5). Di Gili Trawangan, 5.000 kamar hotel bintang habis dipesan wisatawan. Vila Ombak, Beach House, Villa Amarik, Salo Beach, semuanya penuh. “Okupansi di Vila Ombak sudah 100 persen. Sudah full,” terang General Manager Vila Ombak, Imam Wahyudi, Minggu (8/5).

General Manager Senggigi Beach Resort, Dominique Duvivier juga ikut mengamini. Menurutnya, prospek kunjungan wisatawan di Lombok sangat bagus. “Adanya kapal cepat dari Benoa-Bali dan Padang Bai ke Gili Trawangan sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan. Akses bagus, wisatawan pasti banyak yang datang. Sekarang saja sampai ada yang tidur di luar kamar,” beber Dominique.

Ketua Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan, Acok Zani Baso, menyebut libur panjang ini meramaikan Gili Trawangan. ‘’Di setiap pelabuhan ke Gili Trawangan ada 10 hingga 15 bus wisata,’’ ucapnya. Untuk ke Gili Trawangan, selain dijangkau menggunakan public boat dari Pelabuhan Bangsal Pemenang, juga kapal cepat dari Teluk Nara dan Teluk Kodek.

Dan kapal cepat yang melayani Bali-Gili Trawangan tak pernah berhenti beroperasi. Bila di hari biasa hanya melayani 800 orang, di libur panjang kali ini, kapal cepat yang melayani Bali-Gili Trawangan harus rajin bolak balik melayani 2.500 orang. “dalam sehari saya bisa mengangkut wisatawan delapan trip. Setiap trip rata-rata mengangkut secara carter hingga 22 orang,” terang salah seorang pemilik kapal cepat di Teluk Nara, Safril Samba.

Di libur panjang kali ini, destinasi favorit di Lombok yang banyak diburu wisatawan adalah Senggigi, Gili Indah (terdiri dari pulau Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air), Taman Narmada serta Kuta Mandalika. Wisata kota yang memiliki potensi menawarkan cinderamata seperti kerajinan perhiasan mutiara, ukiran cukli, anyaman ketak atau wisata kuliner Ayam Taliwang juga banyak diminati wisatawan. Selain itu, minat untuk wisata petualangan ke Gunung Rinjani juga tak surut.

Menurut Menpar Arief Yahya, apakah turis itu masuk lewat Lombok atau Bali, sama saja. Yang penting arus wisman ke Lombok diperkuat. Akses ke Lombok langsung harus mulai terhandle dengan baik, agar industri di Lombok juga bisa mengeksplorasi potensi wisata lebih kuat. "SDM harus diperkuat, marketing juga diperkokoh, destinasinya juga harus terpeliharan dengan baik," jalannya. (*/dnl)