JEPANG - Awan keberuntungan masih belum memayungi Afrizal Tamboresi. Petinju Indonesia asal Padang, Sumatera Barat yang menantang juara kelas Bantam Yunior 52,2 Kg versi OPBF, Takuma Inoue itu harus berdarah-darah di atas ring tinju di Tokyo, Jepang, Minggu (8/5/2016) waktu setempat. Wasit akhirnya menghentikan pertandingan.

Afrizal Tamboresi saat dihubungi Humas dan Protokol Kota Padang usai bertanding menyebut bahwa pertandingan dihentikan wasit pada ronde kedua. Hidung Tamboresi mengeluarkan darah usai berbenturan dengan rivalnya setelah sempat terjadi pertarungan jarak dekat. Melihat banyaknya darah yang mengalir, akhirnya wasit harus menghentikan jalannya pertandingan dan memberikan kemenangan TKO kepada Takuma Inoue asal Jepang.

"Masih belum beruntung, wasit memberikan kemenangan TKO kepada lawan," ungkap petinju yang akrab disapa Tambo, beberapa jam usai bertanding.

Tambo tak bisa menyembunyikan rasa kekecewaannya. Keinginannya untuk menganvaskan rivalnya belum kesampaian.

"Mohon maaf kepada seluruh pendukung di Indonesia, terutama seluruh warga Kota Padang, Bapak Walikota dan PT Semen Padang, belum bisa membawa sabuk juara OPBF ke Ranah Minang. Terimakasih atas doa dan motivasi dari semuanya," tutur Tambo.

Usai bertanding, Tambo belum terpikir untuk melakukan revans (tanding ulang). "Semua keputusan diserahkan kepada promotor dan penata tanding," sebut Tambo.
Direncanakan, Tambo akan bertolak menuju Jakarta, Indonesia pada Senin (9/5) siang ini. Untuk kemudian menuju Padang, malam harinya.
Head to Head.

Takuma Inoue merupakan petinju muda dengan usia 20 tahun. Petinju ini mulai bergabung ke tinju profesional pada 2013 lalu di bawah asuhan pelatih Shingo Inoue.
Sedangkan Afrizal Tamboresi sudah lebih duluan malang melintang di dunia tinju profesional dibanding Takuma Inoue. Debut tinju Tamboresi dimulai pada tahun 2004. Petinju berusia 31 tahun ini memenangkan 12 kali pertandingan, 4 kali draw, dan 6 kali kalah. (Charlie)