BATANG, JAWA TENGAH- Sebanyak 30 calon kepala desa terpilih yang telah  melaksanakan  pilkades serentak tahap pertama dilantik oleh Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo Rabu (4/5/16) yang lalu.

Pelantikan tersebut berlangsung di Masjid Agung Darul Muttaqin Batang. Bupati Yoyok Riyo Sudibyo atau yang sering disapa Yoyok, menyampaikan selamat kepada para kepala desa terpilih, sekaligus mengucapkan rasa terima kasihnya kepada jajaran Polres Batang dan TNI Kodim 0736 Batang yang telah mendukung suksesnya jalanya Pilkades hingga pelantikan, sehingga pelaksanaan Pilkades berjalan sukses aman dan terkendali.

“Berkat  dukungan Polres Batang dan TNI Kodim 0736  Batang  tahap demi tahap  bisa berjalan sesuai rencana kita hingga pelantikan bisa berjalan sukses aman dan terkendali,” ujar Bupati Yoyok.

Menurut Bupati, dalam proses pilkades ini sudah banyak kesadaran masyarakat dalam memilih pemimpin, sehingga kita tidak membayangkan lompatan prestasi yang luar biasa dengan dilaksanakanyaan pilkades tanpa money politic.

Seperti diketahui sebelumnya, semula 12 desa  siap melaksanakan Pilkades tanpa money politic, dan dalam pelaksanaannya ada tambahan satu lagi menjadi 13 desa. “Ini  sangat luar biasa. Indonesia bisa belajar berdemokrasi  dari 13 desa yang memilih kepala desa tanpa money politic,” ungkap Bupati, bangga.

Bupati juga berpesan kepada kepala desa terpilih agar tidak menikmati jabatannya karena kalau sudah menjadi pemimpin sudah menjadi milik rakyat, yang harus mengutamakan kepentingan rakyat. Menjadi kepala desa bukan lagi milik keluarga saja tapi juga milik rakyat desa , yang harus bisa menjadi teman, saudara dan keluarga, dan juga harus bisa meluangkan waktunya menengok orang sakit, kekurangan aliran sungai di sawah dan kegiatan sosial lainnya.

Kades juga tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan yang telah didapatkannya dari rakyat. “Sulit memang sulit. Susah memang susah menjadi pemimpin, karena sejatinya pemimpin adalah pribadi yang dikorbankan dan memiliki pertangungjawaban di dunia dan di akhirat,” kata Bupati.

Bupati juga berharap kepada kepala desa terpilih agar dalam pertanggungjawaban dalam mengelola keuangan desa untuk transparan dan akuntabel. Dengan gelontoran dana desa, maka desa mempunyai otonomi dan kemandirian yang luar biasa.

“Kuatlah hati,  jangan mudah terpengaruh siapapun karena tanggung jawab semua ada di kades. Selesaikan politik sekarang juga, dan laporan pertangungjawaban keuangan desa di tempel di mushola dan masjid serta dalam pembangunannya untuk melibatkan rakyat untuk membangun. Ini demi tranparansi dan akuntabilitas keuangan,” pesan Bupati Yoyok.

Disampaikan juga oleh Bupati Yoyok, dipilihnya masjid untuk pelantikan kades adalah agar sejatinya fitrah manusia berada di masjid. Kemenangan yang diraih bukan untuk pesta pora, namun untuk disyukuri, untuk kembali memakmurkan masjid dengan menjalankan tugas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda, Rahmat Nurul Fadilah  mengatakan, pilkades serentak gelombang I yang dilaksanakan 24 April 2016 diikuti 30 desa di 13 kecamatan dari 15 kecamatan di Kabupaten Batang. Pilkades  berjalan dengan sukses, aman dan kondusif. Hal ini berkat semua lapisan masyarakat, baik panitia pilkades maupun masyarakat  yang telah mendukung jalannya pesta demokrasi.

“Ada yang menarik di pilkades serentak. Dari 30 desa, ada 12 desa yang siap melaksanakan pilkades tanpa money politic, dan ada tambahan satu yaitu Desa Gapuro Kecamatan Warungasem. Pilkades tanpa money politic merupakan gagasan Bupati Yoyok Riyo Sudibyo agar proses demokrasi desa bisa berjalan sesuai dengan demokrasi tegak lurus, dan berharap agar virus demokrasi tegak lurus tersebut bisa menular ke semua lapisan masyarakat. Dan semoga dengan pilkades tanpa money politic dapat menginspirasi Indonesia sehingga Batang Meng-Indonesia,” kata Rahmat.

Rahmat juga menyampaikan, dengan  penyataan pilkades tanpa uang dari calon  yang sudah mendeklarasikan diri sebelum pilkades, berarti sudah ada  niatan yang sangat baik. Ada kesadaran calon untuk menumbuhkan demokrasi yang tegak lurus dalam  mencari pemimpin.

Pelaksanaan pilkades tahap I dalam  pelaksanaan dari tahapan awal sampai pemungutan suara dan penetapan calon terpilih bisa berjalan sukses aman dan terkendali, walau ada sedikit permasalahan,  namun dapat diselesaikan di tingkat bawah atau di tingkat desa.

Ke 12 desa yang melaksanakan pilkades tanpa money politic yaitu Desa Lebo Kecamatan Gringsing, Desa Gondang, Desa Sengon Kecamatan Subah. Desa Banaran  Kecamatan Banyuputih, Desa Posong Kecamatan Tulis, Desa Kalipucang Kulon Kecamatan Batang,  Desa Warungasem  Kecamatan Warungasem, Desa Gringgingsari Kecamatan Wonotunggal Desa Gerlang Kecamatan Blado Desa Pranten Kecamatan  Bawang  Desa Soka Kecamatan Bawang Desa Kemessu Kecamatan Reban, dan Desa Gapuro Kecamatan Warungasem. (***/dnl)