JOGLOSEMAR- Pengembangan kawasan pariwisata Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar) yang digarap 12 BUMN langsung dikebut. Roadmap terintegrasi pengembangan Joglosemar mulai disusun. Setidaknya ada delapan klaster yang bakal disiapkan untuk menggiring kunjungan wisatawan ke kawasan Joglosemar.

Pengembangan destinasi wisata itu meliputi klaster Borobudur dan sekitarnya, Jogja dan sekitarnya, Solo dan sekitarnya, Semarang dan sekitarnya. Selanjutnya, ada klaster Prambanan, klaster Sangiran, klaster Ambarawa dan klaster Dieng.

“Roadmap itu akan dipaparkan akhir Mei 2016. Dalam jangka pendek, pemerintah melakukan standardisasi destinasi yang merujuk pada destinasi internasional, misalnya tiket pariwisata, kebersihan toilet pariwisata hingga manajemen pariwisata agar siap menjadi destinasi kelas dunia,” papar Koordinator Program Spirit Joglosemar Edi Setijono, Rabu (4/5).

Pelaksanaan pengembangan destinasi wisata dengan spirit Joglosemar sudah dimulai dengan peresmian Stasiun Maguwoharjo, Rabu (27/4) silam.

Stasiun Maguwoharjo nantinya akan disiapkan menjadi stasiun intermoda yang mempertemukan berbagai jenis moda transportasi, seperti kereta api, pesawat terbang, dan bus. Untuk pengembangan stasiun, Menteri BUMN RIni Soemarno sudah menugaskan PT KAI, PT Angkasa Pura I, Garuda Indonesia, dan Damri untuk bersinergi. “Goal-nya adalah peningkatan kinerja pariwisata di kawasan Joglosemar, Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar dua juta pada 2019 sudah dimulai dari sekarang,” terangnya.

Untuk urusan ini, Edi mengaku sudah menyiapkan empat jurus andalan. Yang pertama, peningkatan destinasi pariwisata. Sementara tiga jurus lainnyanya adalah peningkatan fasilitas layanan, aksesbibilitas dan infrastruktur pariwisata serta pemasaran.

Promosi yang dulunya dilakukan dilakukan secara terpisah, akan ditinggalkan. Nantinya, seluruh destinasi wisata akan dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisata Jateng dan DIY untuk promosi bersama. “Tahun depan, kami akan memulai menyusun kalender even bersama. Target kami untuk Jateng dan DIY, akan mengusung enam even internasional,” terangnya.

Pembentukan desa wisata juga akan dibuat. Untuk tahap awal, Edi mengaku akan menyiapkan 20 desa wisata tematik di sekitar Candi Borobudur. Pembentukan desa wisata tematik yang akan terintegrasi Program Spirit Joglosemar, ditargetkan mencapai 100 desa wisata.

“BIla infrastruktur pariwisatanya sudah siap, pada 2018 ditargetkan kunjungan wisata bisa menembus 1,3 juta orang. Dan puncaknya sesuai target pemerintah pusat, kunjungan wisatawan asing bisa menembus angka dua juta orang pada 2019,” terangnya.

Menpar Arief Yanya menegaskan critical factor yang apabila disentuh langsung sukses di kawasan Joglosemar adalah akses. Bandara Adi Sucipto Jogjakarta itu selain runwaynya kurang panjang dan kurang lebar, terminalnya juga masih jauh dari standar untuk menampung target 2 juta wisman di 2019. "Sambil menunggu solusi bandara, memang harus diaktifkan connecting 3 kota, jogja solo semarang. Ketiga bandaranya harus di connect, sehingga mau ke mana saja bisa dari 3 kota itu," jelas Menpar.

Tetapi, akses darat atau tol yang mengkoneksi segitiga emas itu juga harus lancar. Sehingga paket Joglosemar itu bisa naik dari dan lewat ketiga kota itu. "Kalau soal atraksi? Jangan tanya lagi, pusatnya budaya itu ada di sini ini, simpul Joglosemar," kata dia. Sedangkan soal amenitas, jika akses dan atraksi sudah tersedia, tinggal mengatur saja, pemerintah. Swasta akan lebih cepat bergerak. (*/dnl)