PAINAN - BUYUNG begitulahlah namanya. Usianya telah 3 tahun namun kondisi tubuhnya yang kurus dan ia terlihat seperti anak baru berusia beberapa bulan. Kepalanya yang besar dan hanya bisa tidur terlentang tanpa bisa berbuat apa apa. Padahal dalam usia kepala tiga, normalnya dia telah bisa bermain di halaman rumah bersama teman sebayanya. 

Buyung terlahir dengan nama lengkap Rahmat Afrilio, putra pasangan Musliadi 36 dan Musnawati 32. Ia anak ketiga pasangan ini, lahir dengan kondisi tubuh normal dan sehat. Namun setelah Rahmat Afrilio (Buyung) berumur 1 bulan mengalami deman tinggi.

Pada awalnya Musliadi membawa Buyung ke pengobatan artenatif namun karena tidak juga ada angsurannya maka dibawa berobat ke RSUD M Zei Painan dan setelah itu dirujuk ke M Jamil Padang dan mendapatkan perawatan hingga 12 hari .

Namun kondisi Buyung semakin parah,kepalanya semakin membesar ,kata dokter ada ada infeksi di otaknya atau yang dikenal dengan penyakit Hidrosefalus penyakit yang menyerang organ otak. Penderita hidrosefalus mengalami penumpukan cairan di dalam otak yang berakibat pada meningkatnya tekanan pada otak. Jika tidak segera ditangani, tekanan ini dapat merusak jaringan dan melemahkan fungsi otak.Dan penyakit itulah yang menyerang bocah kecil ini.

Setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit kondisi Buyung tidak juga mengalami perubahan ,akhirnya Musliadi membawa kembali Buyung pulang karena keterbatasan biaya.

Ayah Buyung yang sehari hari hanya pembawa mobil pasir menceritakan,berbagai upaya pengobatan telah diupayakan untuk anaknya tersebut. Dari pengobatan kedokteran hingga pengobatan artenatif. Telah banyak biaya yang dikeluarkannya untuk mengobati Buyung agar segera bisa kembali normal.

Musliadi harus mengeluarkan biaya yang besar untuk berulang kerumah sakit ,karena tempat tinggal dan tempat kerjanya di Kenagarian Sei Nyalo yang hanya bisa ditempuh mengunakan boat. Tentunya selama anaknya dirumah sakit dia harus sering tidak bekerja. Sedangkan 2 orang anaknya yang lain juga masih membutuhkan biaya.

Telah banyak harta benda yang dijual untuk pengobatan anak ketiganya ini,Bahkan terpaksa harus berutang kepada orang yang hingga kini sebagian belum lunas.Tapi dia tidak pernah patah semangat untuk mencari kesembuhan untuk Buyung.Kendati biaya pengobatan untuk Buyung sebagaian besar digrstiskan karena memiliki kartu Jamkesmas,akan tetapi biaya yang harus dikeluarkan juga sangat besar seperti biaya selama dirumah sakit.

Musliadi bersama dengan istriny sangat berharap anaknya bisa kembali nolmal seperti anak lainnya.Dan sekarang ini karena ketidak adanya biaya Buyung hanya diberikannya pengobatan artenatif.Walaupun begitu dia berharap pengobatan kedokteran sehingga Buyung bisa sembuh.

Sementara itu Kepala Puskesmas Tarusan Yessi mengungkapkan untuk kondisi Buyung untuk bisa sembuh harus dilakukan pengobatan secara intensif dan itupun hanya bisa dirujuk ke RS Cipto Mangukusomo.

"Kondisi yang dialami oleh Buyung harus mendapatkan pengobatan secara intensif,harus ada langkah medis dan itupun hanya bisa dilakukan di RS Jakarta, ujarnya dilansir dari pesisirselatankab.go.id, Kamis (5/5/2016). (Elfi Mahyuni/pesisirselatankab.go.id)