BANDA ACEH - Belasan masyarakat yang menamai diri Serikat Rakyat menggelar aksi damai mengenang 17 tahun (3 Mei 1999 - 3 Mei 2016) tragedi berdarah Simpang KKA, di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa (3/5/2016).

Puluhan demonstran menggelar aksi sekitar pukul 11:00 WIB yang dikawal aparat kepolisian. Koordinator aksi, Aliffandi Umra dalam orasi menyampaikan tragedi Simpang KKA hingga saat ini belum terungkap pelakunya dan para korban masih mengalami trauma.

"Hari ini kita turun ke jalan untuk mengingat sebuah tragedi 17 tahun silam yang merenggut nyawa masyarakat Aceh, bahkan hingga saat ini ada korban yang tidak berani melewati Simpang KKA di Kecamaran Dewantara, Kabupaten Aceh Utara karena mengalami trauma," ungkap Allifandi.

Dalam aksi tersebut, mereka juga memampang sebuah spanduk bertuliskan "tuntaskan kasus pelanggaran HAM Aceh". Kemudian melakukan orasi bergantian dan membagikan selebaran mengenai Simpang KKA para pengguna jalan yang melintas.

Allifandi juga meminta komitmen Pemerintah Aceh untuk terus memperjuangkan nasib para korban konflik atas penderitaan yang dialami masa lalu.

"Pemerintah Aceh tidak boleh lupa atas apa dan mengapa mereka berjuang dulu. Kita bukan membangkitkan luka lama, namun luka yang sejak dulu memang belum pernah terobati, bahkan mulai busuk dan berulat," tegasnya.

Selain berorasi, para demonstran juga menggelar aksi treatikal tidur diatas aspal untuk mengingat kembali wafatnya para korban atas kesewenang-wenangan aparat keamanan saat masa DOM lalu. ***