ACEH SELATAN - Pekan lalu harga minyak pala berkutat Rp 475.000 per kilogram. Awal Mei 2016 berangsur naik hingga tembus Rp 600.000 per kilogram mengimbangi minyak nilam (atsiri). Seiring itu, harga tampung pala mentah mendadak meningkat. Biasanya harga minyak pala (komoditi unggulan) petani Aceh Selatan lebih murah dibandingkan minyak nilam. Awal 2016 harga minyak nilam mengalami penurunan dratis. Sedangkan minyak pala terus melonjak hingga mengimbangi minyak nilam. "Faktor ini berkaitan dengan minimnya hasil panen, kata Zulfikar Yacob (34), pedagang pala Lhok Pawoh, Kecamatan Sawang, Senin (2/5/2016).

Zulfikar Yacob menambahkan, pedagang pengumpul minyak pala membeli Rp 600.000 per kilogram kepada pedagang kecil. Di tingkat pemasak menerima bersih sebesar Rp 550.000 per kilogram, setelah dipotong sewa ketel dan perongkosan lain.

Saat ini harga pala kering juga mengalami kenaikan sesuai jenis dan golongan, ABCD Rp 40.000-Rp 45.000 per kilogram. ADP murni Rp 45.000-Rp 50.000 per kilogram, BC Rp 37.000-Rp 38.500 per kilogram dan pala hitam Rp 36.000 per kilogram. Bunga pala (fuli) kering klasifikasi bersih Rp 115.000-Rp 125.000 per kilogram, fuli cincang Rp 65.000-Rp 80.000 per kilogram.

“Kalau minyak nilam masih bertengger Rp 580.000 sampai 610.000 per kilogram. Pedagang pala agak kesulitan mencari bahan karena hasil produksi sangat minim akibat tanaman pala diserang hama penyakit,” paparnya kepada GoAceh.co.

Salah seorang pedagang pala mentah, Rasmaden menyebutkan, naiknya harga minyak pala mengakibatkan takaran jual beli pala mentah juga ikut naik. “Sekarang saya beli pala mentah Rp 16.000-Rp 17.500 per kilogram atau Rp 20.000-Rp 21.000 per bambu. Mestipun mengalami kenaikan namun material sulit diperoleh. Musim panen periode sekarang sangat kurang,” terangnya. (rad).