PASAMAN BARAT - Akibat pekerjaan galian parit pembatas yang diduga asal jadi alias tak beres dan tak bertanggung jawab yang dikerjakan PT Perkebunan IV (PTP VI) Nusantara, Pasaman Barat, seorang warga bernama Tata, warga Sarik, Kecamatan Luhak Nan Duo pemilik kebun yang berbatasan langsung dengan kebun PTP VI rugi besar.
Pasalnya, puluhan sawit miliknya tumbang, sehingga penghasilan panen sawitnya berkurang. Tumbangnya sawit milik Tata disebabkan, penggalian parit pembatas kebun milik PTP VI dengan lahan warga dan pengalihan aliran sungai Batang Tambau ke Parit pembatas yang digali. Parit pembatas tak sanggup menampung debit air sungai, sehingga melimpah dan menggenangi lahan Tata. Tak hanya itu, tebing parit sebelah kebun sawit Tata juga terban, sehingga puluhan batang sawit yang sudah panen juga ikut tumbang. “Sekarang kebun saya sudah seperti aliran sungai. Sekitar 20 batang sawit saya yang sudah panen tumbang. Tapi pihak PTP VI, hanya cuek dan berjanji manis saja,” katanya. Ironisnya, kondisi tersebut bukan terjadi satu atau dua bulan terakhir, tetapi sudah 2 tahun yang lalu. Ia mengaku sudah beberapa kali menghadap ke manajemen PTP VI, mempertanyakan pertanggung jawaban dan solusi kebunnya sawitnya dan pihaknya yang sudah dirugikan. Tetapi oleh pihak PTP VI, keluhan Tata tersebut hanya ditanggapi dingin. Serta menjanjikan akan segera menindaklanjuti, tentunya setelah hasil dari pihak manajemen. Hari berganti hari, janji manajemen tersebut ia tunggu. Hingga sudah beberapa kali di temui kembali, hingga sudah dua tahun lamanya, tapi tidak ada juga hasil. Pihak PTP VI, mengelak dengan janji manis yang ternyata berbuah mimpi. “Mereka seolah tidak perduli dengan apa yang terjadi, dan berkilah bahwa kejadian tersebut semata-mata disebabkan oleh bencana alam,”pungkasnya. Sedangkan Kondisi sungai Batang Tambau saat ini tidak lagi di aliri oleh air akibat berpindahnya aliran sungai tersebut kedalam parit galian PTP 6, yang pada dasarnya dibuat hanya untuk pembatas antara kebun masyarakat dengan kebun PT. "Namun saat ini galian parit yang dibuat pihak PTP 6 tersebut telah berubah fungsi layaknya sungai. Karena galian tersebut sangat berdekatan dengan aliran sungai Batang Tambau,” lanjutnya. Sementara pihak PTP VI belum bisa dikonfirmasi sebagaimana dilansir pasamanbaratkab.go.id, Jumat (22/4/2016). Bahkan wartawan dari media cetak seperti Haluan yang hendak konfirmasi tak kunjung berhasil. Sekitar tiga kali ke kantor manajemen PTP VI di Sarik, tak kunjung berhasil ditemui, kecuali securitynya. Dalih mereka, yang berwewenang menerima tamu wartawan hanya Humasnya. Untuk bisa menemui Manager atau yang lainnya harus melalui Humas terlebih dahulu. Sementara Humas itu sendiri tidak pernah ditempat. Disisi lain, Humas PTP VI, Irfan beberapa kali dihubungi melalui nomor HPnya 081367756xxx tidak pernah diangkat. (***)Sabtu, 23 Apr 2016 08:40 WIB
Sudah Dua Tahun Galian Parit PTP Nusantara VI Diduga Asal Jadi, Sebabkan Sawit Warga Jorong Sarik Pasaman Barat Rusak
Parit yang sudah jadi sungai di Jorong Ssrik Pasaman Barat yang sudah jadi sungai. (Pasamanbaratkab.go.id)
Editor | : | Calva |
Sumber | : | Pasamanbaratkab.go.id |
Kategori | : | Peristiwa, Gonews Group |