DUMAI - Permasalahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kota Dumai, Riau, harus menjadi perhatian serius. Pasal, keberadaan limbah B3 saat ini sudah sangat dekat dengan masyarakat. PT Ivo Mas Tunggal merupakan salah satu perusahaan penghasil limbah B3, jenis spent bleaching earth dan fly ash.

Spent bleaching earth merupakan limbah kategori 2 (kurang berbahaya). Dengan tekstur seperti tanah liat berwarna kecoklatan dan mengeluarkan bau tidak sedap hasil bleaching cpo dengan tanah liat. Sedangkan fly ash merupakan limbah kategori 1 (berbahaya). Fly ash memiliki tekstur sangat halus seperti debu yang berwarna abu-abu kehitaman. Jika dihirup, fly ash mampu merusak saluran pernafasan manusia.

"Kalau kita memang tinggal pilih aja mau dari perusahan mana untuk minta tanah bleaching (spent bleaching earth, red). Salah satunya yang ada disini (Kelurahan Lubuk Gaung, red) ya PT Ivo Mas Tunggal," ulas Rahmat warga Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, sebagaimana dikutip dalam pembicaraannya dengan GoRiau.com, Selasa (19/4/2016).

Ia sendiri tahu kalau tanah bleaching tersebut merupakan limbah, tapi tidak mengetahui apakah limbah itu berbahaya atau tidak. Sebab, dinas atau instansi dan perusahaan tidak ada melakukan sosialisasi.

"Itu memang limbah. Kita pakai boleh saja. Disini dipakai sebagai tanah timbun. Kalau per truk colt diesel, seharga Rp50.000 (upah antar, red). Kalau pemberitahuan berbahaya limbah yang kita pakai tidak ada," ulasnya.

Limbah B3 jenis spent belaching earth dan fly ash, memiliki dampak pada kesehatan manusia, bukan saat ini. Tapi bisa 10 tahun sampai 20 tahun yang akan datang.

Dari informasi yang dirangkum GoRiau.com, PT Ivo Mas Tunggal mampu menghasilkan spent bleaching earth sekitar 30 ton perhari. Untuk fly ash, bisa mencapai sekitar 30 ton perhari. Kedua limbah tersebut harusnya dibuang ke tempat khusus dan diangkut oleh transporter khusus juga, kenyataannya banyak pihak yang tidak mengetahuinya.

Pihak PT Ivo Mas Tunggal saat dikonfirmasi GoRiau.com dengan Barus melalui telpon selulernya 08126889xxxx, tak kunjung memberikan penjelasan, hingga berita ini diterbitkan. ***