SAWAHLUNTO - Harga karet mentah kembali bergerak naik hingga mencapai 11-12 ribu rupiah per kg sejak sepekan lalu. Menurut Hasanurais Ketua Asosiasi Petani Karet Kota Sawahlunto, harga tersebut adalah harga penjualan  pihaknya ke pabrik karet. Sementara untuk penjualan di tingkat petani, asosiasi memberlakukan pemotongan seribu rupiah per kg untuk ganti biaya transportasi.

Hasanurais mengungkapkan sebelumnya harga karet sempat mencapai level terendah yakni enam ribu rupiah per kg di pabrik. Sementara penjualan di tingkat agen atau toke, harga ini masih lebih rendah lagi. Kenaikan harga karet ini membuat petani khususnya anggota asosiasi karet Sawahlunto kembali bersemangat mengurus kebunnya.

Diakui Hasanurais jatuhnya harga karet selama beberapa minggu lalu menjadi pukulan bagi petani. Banyak petani yang tidak lagi mengacuhkan kebunnya, bahkan ada di beberapa daerah petani melakukan penebangan pohon karet di kebunnya.

Namun petani anggota Asosiasi Karet Sawahlunto sendiri bisa sedikit bernafas lega, karena penjualan karet melalui Asosiasi , bisa terbilang cukup menguntungkan. Pasalnya saat harga di pabrik 6 ribu perkg, Asosiasi Karet Sawahlunto membantu petani dengan menetapkan harga jual yang sama dengan harga pabrik.

“Salah satu visi Asosiasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet, karena itu saat harga jual ke pabrik mencapai titik terendah, Asosiasi membelakukan harga ke petani sama dengan harga pabrik. Karet yang dibeli dari petani tersebut kami stok di gudang, setelah harga kembali naik, baru penjualan ke pabrik kami lakukan,” ujar Hasanurais dilansir dari sawahluntokota.go.id, Selasa (19/4/2016).

“Alhamdulillah, harga karet akhirnya naik kembali sehingga Asosiasi bisa melakukan penjualan ke pabrik,” paparnya. (***i)