ACEH TAMIANG - Bupati Aceh Tamiang, H Hamdan Sati ST menebar pesona dan memberikan laporan secara lisan tentang keberhasilan yang diragukan kepada Dirjen Perikanan dan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Dr Ir H Slamet Soebjakto MSi. Kebiasaan pamer terhadap keberhasilan berbagai pembangunan dan progam masih terus berlangsung diungkapkan Bupati Hamdan Sati. Bahkan secara tak sadar atau memang secara sengaja, Bupati Hamdan Sati mengucapkan tentang programnya membangun penangkaran Tuntong Laut (Batagur borneoensis) di kawasan Kuala Genting Kecamatan Bendahara.

"Telah dibangun penangkaran Tuntong Laut atau nama batagur borneoensis, dan telah berhasil melepaskan beberapa ratus ekor tukik," ujar Bupati Hamdan Sati.

Amatan GoAceh.co, berdasarkan informasi dari sejumlah warga Aceh Tamiang, penangkaran tuntung laut yang dibangun Pemkab Aceh Tamiang yang berlokasi di atas lahan yang dibeli Pemerintah dari keluarga besar Hamdan Sati, bangunan penangkaran Tuntong laut itu tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

"Bangunan yang berada di lingkungan kebun kelapa milik keluarga besar Pak Bupati itu nggak difungsikan. Jadi kalau abang nelfon saya dan nanya soal itu, setau saya belum ada tukik yang dilepas Bupati hasil penetasan dari penangkaran itu. Tapi Wallahu a'lam lah bang," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (16/4/2016) menjawab GoAceh.co via seluler seusai acara di Pusong Kapal.

Diprediksi, ungkapan Bupati Aceh Tamiang perihal bangunan penangkaran Tuntong Laut berikut tukiknya di hadapan pejabat KKP hanya sebagai alat untuk menutupi kegagalan dalam programnya terhadap pemulihan individu terhadap satwa liar langka tuntong laut (Batagur borneoensis) di Kabupaten itu.

Jika memang disejmlah daerah ada dibangun berbagai sarana prasarana dan infrastruktur lainnya itu merupakan wujud dari tanggung jawabnya sebagai seorang Bupati. Bukan untuk bahan yang harus dijadikan muatan pamer kepada rakyatnya. (par)