PADANG - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menegaskan, pembangunan industri pariwisata di Sumbar merupakan gerakan utama dalam pembangunan Sumbar lima tahun ke depan. Untuk itu, guna memberantas aneka pungli alias pemalakan di berbagai lokasi wisata, kepada pemerintah kabupaten dan kota harus membentuk Satuan Tugas (Satgas) menangani masalah-masalah yang ada selama ini.

Penegasan ini dikatakan Gubernur Sumbar didampingi Wakil Gubernur Nasrul Abit dalam acara fokus group discussion (FGD) penyempurnaan dan sinkronisasi RPJMD Prov. Sumatera Barat di Auditorium Gubernuran, Jumat (15/4/2016). Selain itu juga turut hadir Sekretaris Daerah Prov Sumbar Ali Asmar, Kepala Bappeda Afriadi Laudin, Kepala dinas Pariwisata dan ekonomi kreatif Burhasman, Asisten II Syafruddin, Sari Lenggogeni selaku pakar pariwisata dari Universitas Andalas, seluruh Bupati/ Walikota se-Sumatera Barat dan Kepala dinas Pariwisata kabupaten/kota se-Sumatera Barat.

Disebutkan Gubernur, urusan pariwisata ini sudah menjadi salah satu gerakan utama dan visi-misi dan juga RPJMD kita, karena pariwisata ini memberikan dampak langsung terhadap kemiskinan, perekonomian, ketenagakerjaan, dan lain lain.

"Kita mencanangkan gerakan terpadu pengembangan pariwisata bersama seluruh kabupaten/kota dan stakeholders yang bergerak dibidang pariwisata," katanya.

Untuk pengembangan pariwisata, sambung Gubernur, perlu adanya kreativitas, inovasi, ide-ide, pembaruan, terobosan-terobosan baru serta masukan-masukan dari para pakar dan pelaku usaha dibidang pariwisata sehingga dengan demikian kedepan usaha yang dilakukan bersama-sama selama ini mendapatkan perhatian yang lebih dan dapat membuahkan hasil yang maksimal serta memberikan dampak positif bagi kemajuan pariwisata di Sumatera Barat.

Selain itu tambah Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, sampai hari ini kita sudah beberapa kali rapat tentang pariwisata.

"Untuk itu saya mengingatkan kembali kepada kabupaten/kota untuk membuat perencanaan-perencanaan pariwisata yang jelas di daerahnya. Kabupaten/kota harus membuat satgas yang menangani permasalahan dibidang pariwisata di daerah masing-masing, misal untuk memberantas masalah pemalakan, tukang pakuak, pemerasan, kebersihan lingkungan daerah wisata, dan lain-lain. Mari kita bersama-sama dengan seluruh pihak terkait serta para pakar dan stakeholders untuk memajukan pariwisata kita di Sumatera Barat ini," tegasnya. (rilis)