JAKARTA- Kecelakaan pesawat helikopter TNI AD kembali terjadi. Helikopter berjenis Bell 413 EP itu terjatuh lantaran dugaan tersambar petir. Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun ikut prihatin dengan kejadian yang lagi-lagi menimpa TNI AD tersebut.

Meski sudah ada dugaan penyebab kecelakaan karena petir, namun DPR meminta TNI tetap melakukan investigasi penyebab sesungguhnya dan mengevaluasi kembali alutsista yang ada.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq beberapa saat sebelum melakukan kungker ke kampung halaman dalam rangka reses. Mahfud juga berharap agar tim investigasi TNI segera mencari penyebab dan menjelaskan sebab musabab kecelakaan naas tersebut ke muka publik.

"Mengingat kecelakaan pesawat TNI sudah kerap kali terjadi, pihak TNI harus melakukan pemeriksaan menyeluruh seluruh pesawat. Diharapkan TNI segera periksa seluruh pesawat untuk memastikan kelayakan operasionalnya," paparnya, Senin (21/03/2016) di Jakarta.

Hal senada juga diungkpakn anggota Komisi I DPR dari fraksi PKS, Sukamta. Ia mengingatkan lantaran kecelakaan yang menimpa alutsista TNI sudah sering terjadi maka dirinya menganggap perlunya mendapat perhatian khusus guna mencari penyebabnya.

Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini melanjutkan, meskipun belum diketahui secara pasti penyebab utama jatuhnya helikopter ini. "Saya heran saja, bila cuaca buruk yang mengakibatkan pesawat tersebut jatuh, kok bisa? Padahal pesawat TNI tersebut sudah dilengkapi oleh peralatan penangkal petir," ujarnya.

Menurutnya, semua pesawat dan helikopter itu dilengkapi dengan alat anti petir. Kalaupun helikopter yang jatuh di Poso ini dilengkapi alat anti petir, bagaimana kondisinya. "Saya mendesak agar dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pastinya sebagai bahan evaluasi," tukasnya.

Dan apabila memang benar petir penyebabnya, maka ia meminta baik dari DPR dan TNI perlu meninjau ulang kebijakan alutsista yang mencakup pembelian dan maintenancenya. Apalagi DPR sendiri sudah menggelontorkan anggaran untuk Minimum Essential Force.

"Pemerintah harus beli alutsista yang benar-benar berkualitas dan musti terus melakukan maintenance berkala secara serius. Kita semua berharap ke depannya kecelakaan-kecelakaan alutsista tidak terjadi lagi, zero accident," harap Sukamta.

Hal serupa juga diungkapkan anggota Komisi I DPR, Boby Rizaldi. Ia mengungkapkan duka citanya atas gugurnya 13 anggota TNI dalam jatuhnya helikopter TNI AD di Kasiguncu, Poso itu. Terlepas dari itu, ia berharap agar personel TNI dapat segera mengevakuasi dan mengevaluasi atas operasi tersebut.

Pasalnya, Boby menilai buruk tidaknya cuaca sebetulnya sudah dapat diprediksi dengan baik. Untuk itu Boby pun mengaku heran kerap kali terjadinya kecelakaan pesawat yang diakibatkan oleh cuaca buruk.

Untuk mengantisipasinya, Ia meminta TNI lebih baik lagi dalam memantau cuaca sehingga musibah atas faktor cuaca bisa diminimalisir.

"Sudah cukup banyak kecelakaan heli atas cuaca spt heli bolko di Cianjur. TNI AD penerbang harus cek kembali kesiapan Weather Radar dan evaluasi Flight Plan tmsk Instrumen Flight Rules (IFR) dan Visual Flight Rule ( VFR)," pungkasnya. ***