JAKARTA- Untuk mendapatkan lulusan terbaik di bidang Pariwisata di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia mengumpulkan seluruh SMK seluruh Indonesia di Batam, 31 April mendatang.

"Jumlah SMK di Indonesia itu sebanyak 800 sekolah, namun yang masuk terakredtasi A saja, itu sebanyak 320. Jadi yang kami undang adalah yang terakreditasi saja,” ujar Deputi Kelembagaan Kemenpar, Ahman Sya.

Nantinya, imbuh Ahman, disaat semua sekolah kumpul di Batam, pihaknya akan mengusung empat komitmen bersama demi dunia pendidian Pariwisata. Yang pertama adalah, membangun komitmen untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Pariwisata.

”Selain itu yang kedua adalah menyepakati penerapan kurikulum berbasis kompetensi Pariwisata yang akan diwajibkan kepada SMK-SMK tersebut,” ujar pria asal Ciamis itu.

Lebih lanjut Ahman mengatakan, hal ketiga yang harus diusung adalah setiap SMK harus mendirikan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) ”LSP-nya bentuknya sebagai pihak 1 atau LSP  untuk lembaga pendidikan, semua SMK harus punya,” tegas pria yang pernah mengambil S1 di Belgia itu.

Dan yang terakhir adalah melakukan sertifikasi terhadap semua lulusan SMK Pariwisata berstandar MEA(Masyarakat Ekonomi Asean,Red) berbasis kompetensi. Ahman bercerita, SDM Manusia Pariwisata Indonesia itu sempat kalah dengan Filipina.

Setelah dikaji apa yang membuat SDM Indonesia kalah, imbuh Ahman, karena ada faktor lain. "Mereka sudah belajar bahasa inggris di bahasa sehari-hari di negaranya, trus yang kedua SDM Filipina sangat melek dengan dunia IT. Tapi saya yakin, tahun ini SDM-SDM Indonesia akan lahir yang berpotensi dan kualitasnya jauh dari negara tetangga itu,” ujarnya.

Menpar Arief Yahya terus mendorong kreativitas anak-anak muda untuk mengembangkan pariwisata. Tantangan ke depan adalah industri kreatif dan cultural industry.

"Karena itu sejak awal, sejak muda, harus sudah mulai diajarkan profesionalisme, dengan WIN Way, Wonderful Indonesia Way, dengan 3S, yakni speed, smart dan solid. Sejak dari SMK sampai mahasiswa mereka harus disiapkan sejak dini," ucap Menpar Arief Yahya. (*/dnl)