JAKARTA- Ketidakmampuan Menpora Imam Nahrawi dalam menyelesaikan konflik dengan PSSI menjadi alasan utama Politisi Partai Kebnagkitan Bangsa (PKB) itu layak diresufle dari kabinet Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti. Dalam pres release yang diterima Legislatif.co (GoNews Group), Sabtu (05/03/2016) pagi. Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua KADIN Jawa Timur itu manuver yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi bisa menjatuhkan wibawa Presiden Joko Widodo.

Padahal, Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, sudah mengintruksikan pencabutan SK No. 01307.

"Pak Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan untuk dicabut, kenapa harus diolah dulu dengan pengkajian. Kasihan Pak Presiden Joko Widodo wibawanya bisa jatuh gara-gara pembantunya tidak taat terhadap instruksi Presiden," katanya.

Masih menurutnya, Presiden Joko Widodo harus mengetahui yang menjadi pemicu kisruh sepak bola nasional adalah Menpora Imam Nahrawi. "Sengaja saya menulis pesan ini agar pak Presiden Joko Widodo mengetahui mana yang benar dan yang salah," tambahnya.

Dalam rilis itu, La Nyalla membantah ia adalah perusak sepak bola yang mungkin saja disampaikan segelintir orang yang tak bertanggung jawab kepada Persiden Joko Widodo.

Menurut La Nyalla pasca ia menduduki jabatan sebagai wakil ketua umum PSSI dan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) posisi Indonesia saat itu berada di 172 dan akhirnya bisa naik ke peringkat 156. Namun, setelah pembekuan PSSI posisi Indonesia diperingkat FIFA terjun bebas ke urutan 178 dan sempat berada di peringkat 180.

"Presiden Joko Widodo telah mendapatkan masukan yang salah tentang PSSI, apalagi tentang pribadi saya. Pak Presiden Jokowi sebagai rakyat biasa memohon untuk Menpora Imam Nahrawi sebaiknya diganti saja. Dia tidak mampu dan tak memahami olahraga," tukasnya.

"Dan meminta kepada Presien Joko Widodo untuk segera mencabut SK pembekuan PSSI demi rakyat sepak bola yang selama ini kehilangan mata pencahariannya gara-gara SK pembekuan dari Menpora imam Nahrawi. Kasihan rakyat kecik pak Presiden," pungkasnya. (*/dnl)