DUMAI - Kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di Kota Dumai, sudah berlangsung selama empat hari. Hari ini, api masih berkobar di lahan seluas 71 hektare (ha), dengan mengerahkan sejumlah 170 personil gabungan dari Polri, TNI, BPBD-Damkar, MPA, kecamatan, kelurahan dan perusahaan, Sabtu (5/3/2016), tim terus melakukan upaya pemadaman. Dalam melakukan pemadaman tim gabungan, menggunakan 15 unit mesin pompa air dan 3 unit eskavator untuk membuat embung, kanal air dan sekat api. Tim gabungan juga melakukan patroli ke lahan masyarakat dan memberikan selebaran maklumat Kapolda agar tidak membakar lahan.

Hal itu disampaikan Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo kepada GoRiau.com, saat kondisi lahan yang terbakar belum dapat dipadamkan seluruhnya. Disebabkan, faktor angin kencang dan struktur tanah rawa kering dan rawan api. Besok akan dilakukan pemadaman menggunakan helikopter, dengan cara water booming.

"Mulai Januari sampai Maret, sebanyak 11 laporan polisi (LP), dengan 15 tersangka," ulas AKBP Suwoyo.

Pukul 08.30 WIB, tim melakukan pemadaman lahan seluas 50 ha di Jalan Datuk Alam, Kecamatan Medang Kampai, dengan titik koordinat N1.36.14328 dan E101.28.288408.

"Pemadaman di Jalan Datuk Alam, menggunakan 9 unit pompa air mesin jenis robin dan pembuatan embung air menggunakan 2 unit eskavator milik Dinas PU Kota Dumai," urai AKBP Suwoyo.

Pukul 08.30 WIB, dibawah pimpinan Kapolsek Dumai Timur, Kompol Ade Zamrah SIK, melakukan pemadaman lahan seluas 15 ha di Jalan Keluarga Gang Hijrah RT 009, 010 dan 011, Kelurahan Bukit Batrem, Kecamatan Dumai Timur. Titik koordinat N 1"38'29.202 dan E 101'27'27'9108.

"Pemadaman menggunakan 4 unit pompa air jenis robin. Pembuatan embung air, dengan menggunakan 1 unit alat berat eskavator milik Dinas PU Kota Dumai," terang AKBP Suwoyo.

Pukul 08.00 WIB, dipimpin Kapolsek Dumai Barat, Kompol Sasli Rais, memadamkan lahan seluas 6 ha di Jalan Gatot Subroto kilometer 10 RT05, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Dumai Selatan. Dengan titik koordinat, N 01°37'29.9" dan E 101°21'19.6".

"Pemadaman dilakukan menggunakan 2 unit pompa air mesin jenis robin," katanya.

Upaya lain yang dilakukan tim hingga berita ini diterbitkan, dijelaskan AKBP Suwoyo, yaitu mengoptimalkan kegunaan kanal dan embung air yang telah dibuat, merupakan sumber air untuk memadamkan api.

"Pembuatan galang api dan membuat sekat kanal, untuk antisipasi tidak meluasnya karlahut. Besok pemadaman karlahut via udara, menggunakan helikopter," tutupnya menjelaskan. ***