PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui satelit Terra Aqua, Sabtu (5/3/2016) pagi, mendeteksi adanya 16 titik api imbas dari kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau. Entah kenapa areanya tak jauh beda dengan lokasi kebakaran tahun lalu. Data yang dirangkum dari BMKG stasiun Pekanbaru pagi ini, ada 16 titik api di Provinsi Riau yang tersebar diantaranya dua titik api di kawasan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, tujuh titik api di Dumai yang berada Bukit Kapur dan tujuh titik api di Siak yang didominasi di Sungai Apit.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, lokasi-lokasi ini sudah menjadi langganan kebakaran lahan dan hutan yang selalu terjadi berulang setiap tahunnya, termasuk 2015 lalu. Walau sudah dilakukan upaya pemadaman, area yang terbakar dilaporkan masih mengeluarkan asap yang cukup tebal.

"Penyebabnya masih sama, yakni dengan sengaja membakar untuk membuka lahan, yang didominasi oleh lahan masyarakat, semak belukar dan area konsesi milik perusahaan," sebut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya.

Terpisah, Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan, titik api ini muncul juga disebabkan seiring dengan cuaca Riau yang semakin kering. "Secara umum masih akan cerah hingga berawan. Potensi hujan ringan tidak merata dan bersifat lokal terjadi di wilayah Riau bagian tengah, barat dan selatan pada sore dan malam hari," tukasnya. ***