JAKARTA- Menanggapi sembilan syarat yang diajukan Menpora Imam Nahrawi, Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, menaggapinya dengan meminta Presiden Joko Widodo mengganti Imam Nahrawi.

Menurut La Nyalla, Imam tidak bisa menyelesaikan urusan sepakbola. "Pernyataan Menpora semakin hari semakin tidak nyambung dan tidak kontekstual. Dia perbandingan dengan syarat sholat dan sekolah sama sekali tidak nyambung dan tidak konteks dalam persoalan sepakbola nasional," ketus Lanyala, Jumat (04/03/2016).

Kepada Legislatif.co (GoNews Group) Lanyala menceritakan, kepengurusan hasil KLB yang menjadikanya Ketua PSSI sudah sah. "Kepengurusan hasil KLB tiba-tiba dibekukan sebelum kami sempat bekerja. Semua program yang disusun kepengurusan ini belum bisa dijalankan, bahkan terpaksa dihentikan karena pembekuan Menpora," jelasnya.

Pembekuan yang dilakukan Menpora menurut Lanyalla, juga tanpa dasar yang terkait dengan alasan yang dituduhkan ke PSSI selama ini. "Tak satupun tuduhan Imam yang saya lakukan, dan tak satupun tuduhan-tuduhan itu yang bisa dibuktikan oleh Menpora, saya jadi heran apa maunya sebenarnya," tukasnya.

Saat ini menurut Lanyalla lagi, Menpora seperti orang linglung, setelah merasakan dampak suspension FIFA gara-gara intervensinya. "Dia mau mencabut pembekuan yang ia buat sendiri, anehnya malah memberi syarat-syarat yang tidak masuk akal dan ironis. Bagaimana mungkin Indonesia diminta lolos kualifikasi piala dunia 2018, sementara Indonesia tidak ikut babak Pra kualifikasi kemarin, ini semua dampak dari suspension FIFA," terangnya.

Dia juga berharap, Imam Nahrawi sadar atas perbuatanya. Dan jika memang tidak mampu, Lanyalla memberikan saran agar sebaiknya lepaskan jabatanya. "Sudahlah, masyarakat Indonesia bukan masyarakat yang tidak berfikir. Masyarakat paham apa yang terjadi dan bagaimana kualitas para Menteri, khususnya Menpora saat ini," pungkasnya. ***