JAKARTA- Usulan Tanjung Kelayang dan Juru Seberang Belitung sebagai KEK - Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata berjalan mulus. Setelah proses administrasi di level Bupati Belitung dan Gubernur Babel berjalan cepat, proses di Kemenko Perekonomian pun berlangsung lancar.

"Semua pihak, semua stakeholder sepakat dan menyetujui KEK baru di Belitung," sebut Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Tim Pokja Top-10 Destinasi, Kemenpar di Jakarta.

Hari ini, kata Hiram, proses sidang berlangsung di Kemenko Perekonomian. Menkeu Bambang Brodjonegoro, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendag Thomas Lembong dan Kepala BKPM Franky Sibarani menyetujui usulan itu.

Semua persyaratan administratif yang dikawal Kemenpar sudah lengkap, dan tinggal menunggu persetujuan Presiden Jokowi. Menko Darmin Nasution menyatakan Belitung sudah sangat siap dan layak utk mendapatkan status KEK Pariwisata.

"Lokasinya strategis hanya 45 menit terbang dari Jakarta maupun Singapura dengan daya tarik wisata alam (eco-tourism) dan budayanya. Semua persyaratan telah dipenuhi, pengusul adalah konsorsium swasta Dharmawangsa Group dan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pemkab dan pemprov. Tanah sudah berstatus HGB dan siap dikembangkan," ujar Menko Darmin.

Menurut Darmin, pemerintah akan dukungan sepenuhnya dalam melengkapi infrastruktur (airport dan terutama listrik). "Tanjung Kelayang Belitung merupakan satu dari 10 destinasi prioritas pariwisata yang telah ditetapkan Kemenpar," tukasnya.

Sementara menurut Menpar arief, Tanjung Kelayang, berpotensi untuk menjadi destinasi utama pariwisata Indonesia menyumbangkan 1 juta wisma. "Kami berharap tanggal 9 Maret 2016 sudah bisa diumumkan di Belitung, saat Pak Presiden Jokowi berkunjung ke Negeri Laskar Pelangi saat GMT," harap Menpar Arief Yahya.

Kebetulan Presiden Jokowi berencana menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), 9 Maret. Ada 12 Provinsi yang dilintasi GMT, Sumbar, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Babel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulbar, Sulteng dan Maltara. "Kebetulan juga GMT tahun ini sangat istimewa buat Kemenpar," tutur Arief Yahya.

Istimewanya, peristiwa ini hanya terjadi 350 tahun sekali, dan hanya di Indonesia, yang dilalui daratannya. Lalu, ada 100 event dan atraksi untuk menyambut GMT, di 12 Provinsi. Dan, ini kali pertama dikemas dan dipromosikan oleh Kemenpar ke seluruh dunia. "Yang paling istimewa adalah, kita punya KEK baru, Belitung. KEK pertama kali yang dikeluarkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi," jelasnya lagi.

Sebelumnya, sudah ada 3 KEK, namun sejak penetapan sebagai kawasan ekonomi khusus pariwisata, hampir 25 tahun mandek, tidak bergerak. Baru di masa Presiden Jokowi dipercepat dengan membangun akses menuju kawasan ekonomi khusus itu.

Sebagai KEK, Belitung punya keistimewaan. Antara lain, atraksinya sudah sangat bagus dan lengkap. Ada pantai yang indah, pasir putih yang bersih, laut dengan air yang jernih, batu-batuan raksasa yang sarat sejarah, dan juga punya budaya yang kental.

"Critical success factornya ada di aksesibilitas, terutama banda menuju ke Belitung masih harus diperpanjang, agar pesawar berbadan lebar bisa mendarat di sana. Ini sudah disetujui oleh Kemenhub, sehingga bisa dinaikkan statusnya menjadi bandara internasional. Maka, akses direct flight dari negara asing akan memperkuat daya dukung sebagai kawasan pariwisata," ujarnya. (*/dnl)