MEDAN- Semangat Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pengambangan 10 Bali Baru itu bukan basa basi. Hari ini, orang nomor satu di Indonesia itu terbang ke Danau Toba, Sumatera Utara, untuk meninjau progress penguatan konektivitas dan aksesibilitas seperti bandara, jalan dan pelabuhan, Selasa (01/03/2016).

"Sa?ya juga menekankan agar disiapkan branding untuk pemasarannya, pelayanan yang berstandar internasional, atraksi-atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, desain yang menarik yang mempunyai kelas," ucap Presiden dalam ratas (rapat terbatas, red) bersama Menpar Arief Yahya, Men PU PR Basuki, Plt Gubernur Sumut dan tujuh bupati yang berada di kawasan Danau Toba, tersebut.

Danau Toba adalah salah satu dari ?10 destinasi wisata prioritas, selain Borobudur Jateng, Mandalika Lombok, Labuhan Bajo NTT, Bromo-Tengger-Semeru Jatim, Kepulauan Seribu Jakarta, Wakatobi Sultra, Tanjung Lesung Banten, Morotai  Maltara dan Tanjung Kelayang Belitung.

Problematika Danau Toba sudah dibahas berkali-kali oleh presiden dan kemenpar. Seperti dalam rapat terbatas pada 2 Februari 2016 lalu, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kepada menteri-menteri terkait agar dalam pengembangan Danau Toba dilakukan penguatan konektivitas dan aksesibilitas, seperti bandara, jalan, dan pelabuhan.

Pagi tadi, Selasa 1 Maret 2016, Presiden bertolak ke Sumatera Utara untuk meninjau langsung kawasan Danau Toba. Selain itu, Presiden juga akan memimpin rapat tentang pengembangan Danau Toba dengan Menteri Pariwisata, Plt. Gubernur Sumatera Utara dan para Bupati Wilayah Danau Toba.

Progress Toba dimasukkan sebagai destinasi unggulan, karena tujuan wisata andalan Sumut ini pernah menjadi atraksi hebat dan tersohor, tetapi pertumbuhannya tidak signifikan dari tahun ke tahun. Karena itu Toba harus direvitalisasi, ditata ulang, dipoles dengan sentuhan baru, agar berkembang menjadi "Bali" baru.

Menpar Arief Yahya sudah memulai dengan kesepakatan bersama 7 bupati membangun Danau Toba. "Saya masih ingat, dimulai tanggal 11 Agustus 2015. Dilanjutkan 27 Agustus 2015, dengan seminar di Medan dengan tema Pembentukan Badan Otorita Danau Toba. Pada 15 Oktober 2015, presiden sudah Ratas tentang pembangunan kepariwisataan. 6 November Pak Presiden Jokowi sudah memberikan arahan pengembanan 10 destinasi prioritas dan salah satunya Danau Toba," kata Arief Yahya.

Tanggal 4 Januari 2016, lagi-lagi Presiden memberikan arahan, tahun 2016 adalah tahun percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas. Pada 9 Januari lalu, langsung digelar Rakor lima menteri sebagai tindak lanjut percepatan itu di Toba, bersama para bupati. "Sekaligus penegasan prinsip single destnation single management," tukas Menpar.

Pada tanggal 1 Februari pun, Rakor Sekab pembentukan Badan Otorita ini bergerak. "Saya melihat progress yang cepat soal Badan ini. Tinggal menunggu perpres soal badan ini yang target waktunya triwilan I tahun 2016. Kami sudah merapatkan dengan Pokja 10 Bali Baru 29 Februari soal kelengkapan pembentukan badan otorita," jelas Arief Yahya.

Kunjungan ke Danau Toba ini merupakan rangkaian hari pertama kunjungan ke Provinsi Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Selatan yang direncanakan akan berlangsung selama 3 hari. Presiden dan rombongan akan berangkat menuju Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Tiba di Kualanamu, Presiden dan rombongan berganti pesawat dengan menggunakan CN-295 menuju Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara dan melanjutkan perjalanan menuju Danau Toba dengan berkendaraan mobil.

Presiden dan rombongan akan menuju Medan pada sore harinya untuk bermalam. Dan esok harinya Presiden beserta rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Takengon untuk peresmian Bandara Rembele - Takengon, Provinsi Aceh.

Dari Aceh, Presiden akan kembali ke Sumatera Utara untuk meninjau beberapa proyek infrastruktur seperti jalur kereta api dan jalan tol. Dan pada hari ketiga, sebelum kembali ke Jakarta, Presiden akan meninjau pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan. Presiden dan rombongan direncanakan akan tiba di Jakarta pada Kamis 3 Maret 2016. (*/dnl)