SEMARANG- Satu demi satu, kapal pesiar besar berpenumpang wisatawan mancaranegara menambatkan tali ke Semarang, Jawa Tengah. Pekan ini, 25 Februari lalu MS Amsterdam mengangkut 1.653 wisatawan kembali merapat di Tanjung Emas, dan bersandar setengah hari di sana. "Deregulasi soal cabotage untuk cruise mulai berdampak positif," kata Menpar Arief Yahya, di Jakarta. Kapal berbendera Belanda dengan Captain Jonathan Mercer dari Holland American Line ini sudah rutin membawa wisman ke Jawa Tengah. Krunya juga lumayan banyak, 600 orang, yang menjalankan dan memberi services di kapal sepanjang 238 meter itu. Saat bersandar, tour operator yang menjadi joint dengan MS Amsterdam itu membawa wisman ke tiga titik.

Pertama, candi Borobudur di Kota Mungkit, Kab Magelang. Mereka keluar pelabuhan, langsung menuju Ring Road Utara Semarang, masuk ke Tol Manyaran, trmbus ke Bawen. Di kiri kanan jalur tol itu atraksi pemandangan hijau cukup menyejukkan mata.

Jalan tol Seksi C Semarang yang membelah bukit-bukit di Karang Rejo, Jangli, sampai Tembalang cukup menyenangkan. Lalu hutan pinus Pengganron, bukit-bukit Ungaran sampai ke kebun kopi Bawen, sudah memberi kesan yang cukup asyik. "Overland di jalur itu sudah atraksi tersendiri. Alamnya cukup bagus, saya yakin itu membawa kesan yang baik bagi wisman," ungkap Arief Yahya.

Memasuki Ambarawa, masih ada atraksi kiri kanan jalan yang menakjubkan, ada benteng bekas peninggalan Belanda yang memanjang di sebelah kanan, ring road Ambarawa. Ada persawahan menghijau di sayap kiri, dan berujung dengan Rawa Pening. "Inilah yang sering saya bilang, kelebihan overland adalah; berwisata di perjalanan, dan asyik di tempat tujuan," kata Mantan Dirut PT Telkom ini.

Menurut keterangan Kadispar Jateng, hanya selepas Ambarawa sampai Magelang yang jalannya padat merayap. Tetapi pemandangan kiri kanan, kombinasi antara sawan, ladang dan perbukitan, cukup menggoda. Termasuk background Gunung Merbabu, Gunung Merapi dan Gunung Telomoyo cukup menghibur. Begitupun di sebelah kanan setelah Secang, ada Gunung Sindoro Dan Gunung Sumbing yang meruncing di atasnya.

"Ada juga yang hanya mengikuti Semarang Sights, melihat-lihat kota Semarang. Tlogo Argo Highland, yang tidak terlalu ingin ke Candi Borobudur itu. Mereka happy, dan kagum dengan Borobudur, karya budaya yang amat besar dan hebat," tambah Prasetyo Ariwibowo Kadispar Jateng. (*/dnl)