JAKARTA- Baru satu bulan usai dilaksanakanya Konggres HMI di Pekanbaru Riau, yang juga dilaksanakan pemilihan Ketua Umum Korps HMI-Wati (KOHATI), kini mereka bersama dengan Pengurus Besar HMI periode 2016-2018 langsung menggelar upgrading dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) di bawah kepemimpinan Ketuanya yang baru yakni Farihatin.

Upgrading dan RAKERNAS semester pertama dibuka langsung Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P. Tamsir, di Sekretariat PB HMI Jakarta, Jumat (19/02/2016), kemarin.

Kegiatan tersebut rencananya akan diselenggarakan selama tiga hari, yakni 19-21 Februari 2016 dan akan ditutup dengan Outbond. Dalam sambutannya, Farihatin menjelaskan, untuk Rakernas tersebut pihaknya menggunakan tema "Merangkai Komitmen Mengabdi Sepenuh Jiwa Untuk KOHATI Berintegritas".

Tema tersebut sengaja diambil, dengan maksud agar pengurus PB KOHATI selalu komitmen, sinergitas dan integritas dalam menjalankan roda organisasi.

"Diharapkan Upgrading mampu meningkatkan pemahaman dan memberi gambaran terkait program kerja nasional. Serta menghasilkan program kerja nasional sesuai dengan kebutuhan dan minat kader se-Indonesia, dan berdampak bagi umat dan bangsa," ungkap Farihatin, Sabtu (20/02/2016) di Jakarta.

Farihatin juga menambahkan, jika bekerja dengan sepenuh hati dan mengabdi sepenuh jiwa tentu akan mencapai hasil maksimal. Sehingga, KOHATI PB mampu membantu mewujudkan cita-cita HMI demi kepentingan umat.

"Sebab pada dasarnya HMI lahir untuk menjalankan misi keumatan dan kebangsaan. Sehingga diharapkan pengurus KOHATI PB melakukan pekerjaanya sesuai dengan aturan dan ketetapan organisasi, serta menjadi harapan umat dan bangsa," tukasnya.

Masih menurut Fariharin, HMI adalah wadah untuk mencetak kader insan cita, yang nantinya akan membawa kepentingan umat dan bangsa pasca ber-HMI kelak. Dimana saat ini terdapat 71 personel dalam kepengurusan KOHATI PB HMI periode 2016-2018.

Ditempat yang sama, Ketua Umum PB HMI Mulyadi mengatakan, dalam penyusunan program kerja harus melakukan refleksi selama berprosea di HMI. Sebab di usia HMI ke-69, organisasi masih jauh dari organisasi dewasa dan moderen. Sehingga, perlu melakukan refleksi untuk menyiapkan manusia-manusia berakhlak sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

"Dalam menjalankan program kerja, kita harus sama-sama memperkuat keimanan dan perbaikan akhlak, yang kedua peningkatan pemahaman tentang keluarga, dan memperjelas arah gerak perjuangan Kohati, agar kelak keluarga HMI tumbuh subur menjadi generasi yang baik. Dalam proses ini HMI-Wati yang mampu membangun rumah tangga, menghasilkan keturunan yang baik" jelas Mulyadi.

Ia juga menambahkan, laki-laki dan perempuan ibarat dua sayap, bila salah satu patah, maka tidak akan bisa terbang. Diharapkan saling mengerti tugas dan kewajibannya agar dapat berjalan seiring dan sejalan. Ia akan support HMI ke depan dan eksis demi perbaikan HMI ke depan.***